Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Rekomendasikan Monorel Dibatalkan, Ini Tanggapan PT JM

Kompas.com - 23/07/2014, 22:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Jakarta Monorail (JM) John Aryananda mengaku telah terikat kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut dia, kerja sama yang terjalin itu berlandaskan aturan hukum. Karena itu, kata dia, Pemprov DKI tidak bisa begitu saja memutuskan ikatan kerja sama.

Apalagi, kata John, sejauh ini PT JM telah berupaya memenuhi segala persyaratan yang diminta oleh Pemprov DKI, terutama mengenai analisis dampak lingkungan (amdal) proyek kereta rel tunggal itu.

"Untuk memberhentikan kontrak kerja itu kan ada ranah hukumnya. Sesuai dengan ketentuan hukum yang ada saja. Kami diminta oleh pihak Pemprov untuk melakukan kajian-kajian. Kami sekarang sedang melakukannya sampai batas waktu yang ditentukan," kata John saat dihubungi, Rabu (23/7/2014).

Kata dia, amdal yang sejauh ini sudah dikerjakan adalah mengenai lalu lintas dan pembangunan depo di Tanah Abang.

Meski demikian, John enggan menanggapi pernyataan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama yang menyebut PT JM tak layak menjalankan proyek pembangunan monorel karena tak laik secara business plan, properti, dan jaminan bank.

"Tanya ke Ahok, jangan ke kami. Kalau memang begitu pernyataannya, tidak perlu diberi tanggapan dari kami. Posisi kami itu bukan meminta izin," kata John.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari pertama Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo kembali berkantor, Ahok langsung melaporkan perihal perkembangan pembangunan monorel.

Kepada Jokowi, Ahok langsung merekomendasikan penghentian ikatan kerja sama. Menurut Ahok, Jokowi sudah menyetujui hal tersebut.

Jokowi sepakat dengan keputusan wakilnya itu untuk memberi waktu PT JM melengkapi segala persyaratan hingga Agustus.

Adapun persyaratan yang harus dipenuhi PT JM adalah aspek business plan, properti, dan jaminan bank. "Pokoknya tunggu sampai Agustus. Tidak bisa penuhi syarat, langsung putus," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com