Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satu Bajaj Diisi Lima Orang, Rombongan Pemudik Diberhentikan Polisi

Kompas.com - 25/07/2014, 19:30 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Lima warga asal Mampang yang melakukan perjalanan mudik menuju Tegal, Jawa Tengah, diberhentikan oleh polisi lalu lintas di Pos Pengamanan Polresta Bekasi Kota.

Sebab, mereka mudik dengan menumpang bajaj. Satu bajaj itu diisi oleh lima orang.

Kepala Urusan Pembinaan dan Operasional (Kaur Binop) Satlantas Polresta Bekasi Kota Inspektur Satu Indira menghentikan dan menegur mereka.

Sugiyan, sopir bajaj, langsung salah tingkah ketika Iptu Indira menghentikan kendaraan mereka. "Bajaj ini bukan kendaraan untuk mudik. Apalagi sampai diisi lima orang. Ini sangat membahayakan diri kalian dan pemudik lain," ujar Indira kepada kelima pemudik itu di Jalan M Hasibuan, Jumat (25/7/2014) petang.

Indira meminta Sugiyan mengeluarkan surat-surat kendaraannya. Polisi juga meminta mereka mengeluarkan kartu tanda penduduk (KTP) masing-masing.

Indira pun memarahi mereka. Indira mengatakan, tindakan mereka bisa membahayakan. Dia menegaskan bahwa bajaj tidak layak untuk angkutan mudik. Apalagi, jika diisi oleh lima orang sekaligus, karena bisa kehilangan keseimbangan ketika jalan.

Barang bawaan yang mereka taruh di atas bajaj juga dapat mengganggu keseimbangan.

Rupanya bukan hanya mereka berlima yang mudik dengan bajaj. Sudah ada tiga rombongan pemudik dengan bajaj di depan rombongan Sugiyan. Setelah menegur dan memeriksa surat-surat, Indira sempat ingin menahan kendaraan mereka.

Namun, Sugiyan memohon agar dibiarkan melanjutkan perjalanan. "Sebenarnya kewajiban saya menahan bajaj ini. Sekarang saya tanya, mau ditahan, balik lagi, atau jaga ketertiban," tanya Indira. Mereka berlima pun berjanji untuk menjaga ketertiban.

Indira lantas memperingatkan mereka dengan keras untuk benar-benar hati-hati di perjalanan. Barang bawaan yang ada di atas bajaj mereka harus dimasukkan ke dalam.

Karena sudah memasuki waktu berbuka puasa, Indira langsung menyuruh mereka berlima untuk beristirahat dan berbuka puasa di Pos Pam. Dengan senyum malu, mereka berlima pun menerima tawaran Iptu Indira dan berbuka puasa di sana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com