Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubuk Liarnya Dibongkar Petugas, Pemulung Ini Merasa Bersalah

Kompas.com - 30/07/2014, 11:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Sumadi (60) tak berbuat banyak ketika puluhan anggota Satpol PP membongkar gubuk liar miliknya, Rabu (30/7/2014). Penghuni kolong jembatan layang dekat pintu masuk Tol Kebon Nanas ini kembali merasakan kali ketiga gubuk liar yang dibangunnya di tempat yang sama dibongkar petugas.

Tidak terlihat upaya Sumadi untuk menahan petugas membongkar gubuk liar miliknya di bawah kolong tol tersebut. Sumadi mengakui, membangun gubuk itu telah melanggar peraturan.

"Saya merasa bersalah juga. Tapi memang di Jakarta saya enggak punya tempat tinggal," kata Sumadi, kepada Kompas.com.

Di gubuk tersebut, Sumadi mengaku tinggal sendirian. Gubuk liar ini adalah hasil keringat Sumadi, yang didapat dari penghasilannya memulung. Sehari, ia memperoleh penghasilan Rp 30.000 sampai Rp 50.000.

Gubuk tersebut dibangunnya dengan model menggantung di sela celah kolong jembatan dengan materi kayu.

Sepintas gubuk liarnya cukup unik dengan tempat tidur dibuat menggantung menempel di bagian atas jembatan layang. Bagian bawah dijadikan Sumadi sebagai tempat menyimpan rongsokan hasil memulung lengkap dengan sebuah lemari bekas untuk menyimpan barang.

Ia mengaku telah tinggal di kolong jembatan selama 10 tahun. Dalam kurun waktu itu, pembongkaran semacam ini bukan kali pertama dialaminya. "Sebelumnya sudah dua kali saya dibongkar kayak gini. Ya pasrah saja," ujarnya.

Sumadi sudah mengetahui adanya rencana pembongkaran setelah Lebaran oleh petugas dari teman-temannya. Pada Lebaran ini, pria asli Demak, Jawa Tengah, tersebut memang tidak pulang mudik ke kampung halamannya. "Belum nemu duit mudiknya," kata pria yang mengaku memiliki istri dan anak di kampung halaman.

Kini ia mengaku tak tahu akan pindah ke mana. Pun saat ditanya apakah akan membangun kembali gubuk liar di tempat lain. "Belum ada rencana tinggal di mana. Keluarga di kampung. Masalah pekerjaan saya juga tidak tahu," ujarnya sambil memilah benda berharga yang bisa diselamatkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Sedang Berpatroli, Polisi Gagalkan Aksi Pencurian Sepeda Motor di Tambora

Megapolitan
Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Terdengar Gemuruh Mirip Ledakan Bom Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Beredar Video Sopir Truk Dimintai Rp 200.000 Saat Lewat Jalan Kapuk Muara, Polisi Tindak Lanjuti

Megapolitan
Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Maju Pilkada Bogor 2024, Jenal Mutaqin Ingin Tuntaskan Keluhan Masyarakat

Megapolitan
Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Kemendagri Nonaktifkan 40.000 NIK Warga Jakarta yang Sudah Wafat

Megapolitan
Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Mayat dalam Koper yang Ditemukan di Cikarang Berjenis Kelamin Perempuan

Megapolitan
Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Pembunuh Perempuan di Pulau Pari Mengaku Menyesal

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com