Ali yang mendapat luka tusukan di sekujur tubuhnya langsung dilarikan ke RS Mitra Keluarga di Jalan Margonda. Namun, pukul 10.00, Ali mengembuskan napas terakhir. Luka tusukan yang dideritanya sangat parah.
Jasad Ali lalu dibawa ke RS Polri Sukanto untuk diotopsi demi kepentingan penyelidikan.
Jajaran Polresta Depok menduga, Ali dibunuh sedikitnya oleh dua pelaku. Polisi memastikan tidak ada unsur perampokan dalam kasus ini. Sebab, dari hasil penyidikan, tidak ada yang hilang dari uang dan barang berharga milik korban.
Kasat Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim menjelaskan, hasil identifikasi menunjukkan sedikitnya ada tujuh luka tusukan senjata tajam di tubuh Ali.
"Luka tusukannya di perut di bawah pusar, di perut sebelah kanan, di bagian kantong kemih kanan dan kiri, lalu di leher bagian kiri dan kanan, serta di pergelangan tangan kanan," kata Agus.
Dari luka-luka itu, ia mengatakan, pelaku diduga kuat menghujani korban dengan luka tusukan senjata tajam saat kejadian.
"Seperti dendam. Karenanya, untuk sementara, kami simpulkan ini adalah kasus pembunuhan murni tanpa ada perampokan," ujarnya.
Hal senada sebelumnya dikatakan Kapolresta Depok Komisaris Besar Ahmad Subarkah kepada Warta Kota, Kamis siang.
"Sebab tidak ada barang berharga dan uang milik korban yang hilang. Kami masih dalami motif pembunuhan ini, dan diduga karena masalah pribadi," kata Ahmad.
Ia menuturkan, Ali Wafa dan istrinya, Mutmainah (30), yang merupakan warga asal Sampang, Madura, sudah setahun tinggal di sana dan membuka toko kelontong. Adapun Mutmainah kini sedang mengandung anak kedua mereka.
Sesaat setelah kejadian, Mutmainah membersihkan ceceran darah suaminya yang memenuhi lantai warung. Hal ini dikeluhkan Agus Salim karena bisa saja ada sejumlah bukti dan petunjuk mengenai pelaku yang ikut dibersihkan istri korban.
"Saat kami datang, lokasi kejadian sudah bersih. Ceceran darah sudah dibersihkan istri korban. Ini agak kami sayangkan," katanya.
Agus mengatakan, penyidik sudah memeriksa sejumlah saksi dalam kasus ini, serta melakukan olah tempat kejadian perkara.
"Keterangan saksi dan olah TKP akan dicek silang dan dicocokkan," kata Agus.
Menurut Agus, kondisi Mutmainah saat ini sangat terpukul. Terlebih lagi, dia tengah hamil lima bulan.
"Istri korban yang sedang hamil masih shock berat sehingga belum dapat kami mintai keterangan," katanya. (bum)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.