Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Temukan Pisau Lipat, Pemilik Toko di Depok Diduga Korban Pembunuhan

Kompas.com - 31/07/2014, 22:46 WIB
DEPOK, KOMPAS.com — Polisi mengamankan pisau lipat berlumur darah dari lokasi tewasnya Ali Wafa (38) di Kampung Pitara, RT 6/RW 15, Pancoranmas, Depok.

Kepala Satuan Reskrim Polresta Depok Komisaris Agus Salim menduga, pisau lipat tersebut milik pelaku penusukan  pemilik toko kelontong itu. "Kami amankan pisau lipat dari lokasi kejadian serta kain berlumur darah," kata Agus di Mapolresta Depok, Kamis (31/7/2014).

Ia berharap, pisau lipat yang diduga milik pelaku ini bisa menjadi petunjuk untuk mengungkap pelaku penusukan.

"Kami juga sudah memeriksa beberapa saksi mata, di antaranya warga yang menolong korban dan beberapa warga lainnya," kata Agus.

Sementara itu, kata Agus, penyidik belum dapat memeriksa dan meminta keterangan dari istri Ali, Mutmainah (30), yang sedang mengandung lima bulan.

Menurut Agus, Mutmainah masih dalam kondisi terpukul. Terlebih lagi, ia sedang mengandung lima bulan sehingga ditakutkan pemeriksaan malah makin membuat kondisinya terguncang sehingga berdampak pada bayinya.

"Jadi istrinya belum kami periksa. Kami menunggu kondisinya lebih tenang dulu," ucap Agus.

Agus menuturkan, untuk sementara, penyidik menyimpulkan bahwa kasus ini adalah pembunuhan murni dan tidak ada unsur perampokan. Sebab, tidak ada yang hilang, baik uang maupun barang korban.

Pelaku diduga berjumlah dua orang, dan datang dengan mengendarai sepeda motor.

Karena menyangka kedua orang itu akan membeli sesuatu di warungnya, Ali tidak curiga. Namun ternyata, salah seorang pelaku justru menusuk Ali dengan membabi buta.

Menurut Agus, terdapat tujuh luka tusukan di tubuh Ali. "Luka tusuk ada di perut di bawah pusar, di perut bagian pinggang, di kantong kemih sebelah kanan dan kiri, di leher sebelah kanan dan kiri, serta di pergelangan tangan kanan," kata dia.

Saat ditemukan warga, Ali masih bernafas walau dalam kondisi bersimbah darah. Ali akhirnya meninggal dunia di RS Mitra Keluarga di Jalan Margonda, Depok, Kamis pagi saat dalam perawatan. "Kami masih dalami kasus ini untuk mengidentifikasi pelaku," ujar Agus. (bum)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com