"Lebih baik ya, antrean juga tidak terlalu panjang seperti kemarin yang sampai mengelilingi tugu, sekarang kan pengunjung yang belum warna gelang belum sampai pada antrean dipersilakan untuk berkumpul dengan keluarga," kata Rini kepada wartawan di pelataran Monas, Jumat (1/8/2014) siang.
Hari pertama pelaksanaan sistem antrean pengunjung berdasarkan warna gelang dipantau langsung oleh Rini untuk memastikan bahwa pemberlakuan sistem baru itu berjalan efektif.
Meski dinilai cukup efektif mengurangi jam antrean pengunjung, Rini mengatakan, masih ada saja pengunjung yang mengeluhkan lamanya mengatre. Padahal, kata dia, para pengunjung yang belum waktunya mengantre sudah disarankan untuk menikmati suasana tempat lainnya seperti berkeliling Cawan Monas atau melihat-lihat museum yang terletak di bawah pelataran Monas.
Ketika ditanyakan mengenai tujuan penerapan gelang antrean warna warni itu, Rini menyebutkan bahwa hal tersebut dilakukan guna mengantisipasi kepadatan pengunjung.
Mengenai penyediaan gelang warna warni itu, pihaknya mengaku mendapatkan anggaran dari Pemerintah Daerah sebesar Rp 123 juta. Jumlah tersebut digunakan untuk menyediakan gelang warna warni yang terbuat dari karet itu.
"123 juta itu digunakan untuk menyediakan gelang yang totalnya berjumlah 32.000 buah. Sehingga masing-masing warna sejumlah 4.000 buah," katanya.
Rini mengestimasikan ke 30.000 gelang tersebut bisa digunakan selama satu tahun. (Agustin Setyo Wardani)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.