Kini, di lokasi tersebut hanya tampak beberapa pedagang yang menjual batu akik. Mereka memulai bisnis tersebut sejak lokasi penggalian mulai ditinggalkan warga, tiga bulan lalu.
"Hari ini buka lagi karena kemarin Lebaran libur. Kami di sini jual batu (akik) dari Kalimantan," kata salah satu penjual batu akik, Eri, di Jalan Bango Raya, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta, Senin (4/8/2014).
Eri menambahkan, dia dan penjual batu akik lainnya di tempat itu merupakan warga Pondok Labu. Mereka berjualan di area tersebut karena sudah dikenal oleh masyarakat yang suka "berburu" batu permata tersebut.
"Kalau yang masih berbentuk batu, harganya mulai dari Rp 10.000 sampai Rp 50.000. Kalau udah jadi, yang paling mahal haganya Rp 150.000," ujar Eri sambil menunjuk beberapa koleksi batu akik jualannya.
Menurut dia, penghasilannya dari berjualan batu akik dalam sehari sangat bervariasi. "Kalau lagi ramai, ya bisa dapat sampai Rp 150.000. Kalau sepi, ya nggak dapat apa-apa," ujarnya lagi.
Pendapat senada disampaikan Heri, yang juga berjualan batu akik di lokasi tersebut. "Di sini kadang ramai, kadang juga sepi. Namanya juga bisnis, jadi harus sabar," ungkap Heri.
Dia menambahkan, harga batu ditentukan dari warna dan ukuran. "Semakin besar ukurannya dan warnanya cerah, harga makin mahal," ujar Heri memberi penjelasan.
Yang masih berbentuk batu utuh, sambung Heri, harganya masih di bawah harga batu jadi. "Kalau batu biasa king sapphire harganya Rp 50.000, tetapi kalau udah jadi yang ukuran kecil harganya Rp 100.000," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Kompas.com, ada empat pedagang yang berjualan persis di depan area bekas galian "harta karun" Cilandak. Mereka menjual berbagai jenis batu akik, seperti mata kucing, king sapphire, dan luk ula.
Keberadaan mereka cukup menarik minat sebagian pengendara motor yang berhenti sejenak untuk menanyakan harga batu-batu pertama tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, "harta karun" Cilandak ini sempat menghebohkan warga sekitar pada April lalu. Warga penasaran dengan cerita salah seorang warga yang menemukan batu, yang berharga mulai dari jutaan rupiah, di taman bekas perumahan tersebut.
Berita ini cepat menyebar sehingga banyak warga berdatangan memenuhi tempat tersebut untuk mencari batu permata. Kini, lokasi tersebut sudah tampak sepi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.