Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Husni Kamil Manik Ditangkap, Demonstran Goyang Pagar KPU

Kompas.com - 04/08/2014, 16:06 WIB
Fathur Rochman

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ratusan orang yang tergabung dalam Dewan Rakyat Jakarta menggoyang-goyang pagar Gedung Komisi Pemilihan Umum, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Senin (4/8/2014).

Mereka meminta Ketua KPU Husni Kamil Manik keluar dari dalam gedung dan ditangkap karena dianggap telah melakukan kecurangan dalam proses Pemilu Presiden 2014.

"Komando dari saya, kalau saya bilang goyang pagar, goyang pagarnya. Keluar Husni Kamil Manik, tangkap Husni," ujar koordinator lapangan Dewan Rakyat Jakarta, Guntur Setiawan, saat berorasi.

Mendengar komando dari koordinator aksi, para demonstran langsung menggoyang-goyangkan pagar KPU yang sudah digembok sebelumnya. Sementara itu, kepolisian yang berada di balik pagar membuat barikade untuk menahan pagar yang digoyang oleh para demonstran.

Selain menggoyang pagar, para demonstran juga memasang spanduk bertuliskan, "KPU Gagal Total karena Tidak Netral". Terdapat pula bendera berwarna kuning di kanan dan kiri spanduk.

Dalam orasinya, Guntur mengatakan, KPU telah melakukan kejahatan demokrasi selama penyelenggaraan Pilpres 2014, di antaranya KPU dianggap telah melegalkan pemilih "siluman" ikut mencoblos pada 9 Juli 2014 lalu.

KPU juga dituding tidak melaksanakan rekomendasi Bawaslu berupa pemungutan suara ulang (PSU). Kemudian, KPU dianggap telah membongkar kotak suara tanpa melibatkan saksi pasangan capres-cawapres yang berpotensi merusak dan menghilangkan barang bukti dalam gugatan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi.

Sementara itu, ketua tim aksi, Taufik, mengungkapkan bahwa aksi ini akan terus dilakukan setiap harinya sampai Husni Kamil Manik dan para komisioner lainnya ditangkap oleh kepolisian. "Aksi ini akan terus dilakukan setiap hari sampai Husni ditangkap," ujar Taufik.

Dua ratus orang itu tiba di Gedung KPU dengan diantar mobil bak terbuka dan puluhan sepeda motor. Mereka tiba sekitar pukul 13.30 WIB.

Setibanya di Gedung KPU, mereka langsung menggembok pagar KPU dengan rantai. Kemudian, rantai tersebut diikat dengan pita berwarna merah putih.

Massa melakukan orasi di atas mobil bak terbuka dengan menggunakan pengeras suara. Ratusan aparat kepolisian tetap berjaga-jaga di balik pagar Gedung KPU.

Aparat terlihat membuat barisan barikade agar para pendemo tidak dapat masuk ke dalam Gedung KPU. Arus lalu lintas tampak tersendat di depan Gedung KPU karena kendaraan yang melintas menurunkan kecepatannya untuk melihat aksi tersebut. Beberapa polisi terlihat mengatur arus lalu lintas agar arus kendaraan menjadi lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Polisi Pernah Tolak Laporan Pelecehan yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar Saat Masa Kampanye

Megapolitan
Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Sopir Truk Biang Kerok Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Ternyata Masih di Bawah Umur

Megapolitan
Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat 'Sunset'

Senangnya Alif Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang, Bisa Lihat "Sunset"

Megapolitan
Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Tersangka Kecelakaan Beruntun di GT Halim Temperamental, Polisi Minta Bantuan KPAI dan Psikolog

Megapolitan
Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com