Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendadak, Jokowi Telepon Kadis PU, Ada Apa?

Kompas.com - 05/08/2014, 14:52 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendadak menelepon Kepala Dinas Pekerjaan Umum Manggas Rudy Siahaan di sela "blusukan"-nya di rumah susun Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Selasa (5/8/2014) siang.

Semula, salah seorang warga rusun memaksa bertemu Jokowi saat datang ke rusun itu. Setelah berhasil bertemu, warga meminta Jokowi membebaskan lahan untuk membuka jalan dari rusun langsung tembus ke area terminal Pulogebang.

"Tolong dibuka dong Pak jalannya, buat kami keluar masuk," ujar warga tersebut. Jokowi kemudian menelepon seseorang melalui ajudan. Wartawan baru mengetahui yang ditelepon Jokowi adalah Kadis PU DKI Jakarta setelah Jokowi menyapa orang tersebut.

"Halo, Pak Rudy, jalan di rusun Pulogebang ini yang ke arah terminal tolong dibuka. Bebaskan sedikit saja itu sudah langsung tembus," ujar Jokowi.

Di kompleks rusun itu, terdapat delapan tower. Sebanyak empat tower sudah dipakai warga. Sementara empat tower lainnya baru saja rampung pembangunannya. Satu tower memiliki 100 hunian.

Pantauan Kompas.com, meski pembangunan baru saja dirampungkan, kondisi hunian rusun tampak berantakan. Misalnya, sisa tegel ditumpuk di dalam hunian sehingga terkesan kumuh, beberapa bagian hunian belum dicat serta tampak tumpukan kabel di plafon.

Di dalam hunian, Jokowi memantau hingga ke bagian langit-langit. Aksi blusukan presiden terpilih periode 2014-2019 tersebut juga tidak lepas dari perhatian masyarakat setempat. Empat tower rusun yang belum dipergunakan, lanjut Jokowi, diperuntukan bagi warga hasil relokasi dari beberapa tempat, yakni Waduk Ria Rio dan Waduk Pluit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com