Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MK Didatangi Massa Prabowo-Hatta, Operasional Transjakarta Koridor 1 Tetap Normal

Kompas.com - 06/08/2014, 07:05 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Keramaian di sekitar Gedung Mahkamah Konstitusi, Rabu (6/8/2014) membuat pengelola bus transjakarta, bekerja sama dengan kepolisian, mengantisipasi pengalihan arus bus pada koridor 1 tujuan Blok M-Kota, jika diperlukan.

Kubu calon presiden-calon wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mengklaim bahwa puluhan ribu pendukungnya akan mengawal proses sidang gugatan hasil Pemilu Presiden 2014 di MK.

"Kami sesuaikan kondisi di lapangan, jika memang dialihkan, ya kami akan alihkan rute," ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (5/8/2014).

Kendati demikian, Kepala Unit Pengelola Transjakarta Pargaulan Butar Butar mengatakan, operasional transjakarta di kawasan Medan Merdeka Barat itu akan beroperasi seperti biasanya.

Pargaulan menuturkan, di kawasan Medan Merdeka memang sering terjadi gangguan karena ada kantor-kantor pemerintahan di sekitar Monas yang rawan akan aksi unjuk rasa, seperti Istana Negara, MK, dan kementerian. 

Dia menjelaskan, saat perayaan hari Buruh Internasional atau May Day, transjakarta terpaksa dialihkan dan Halte Monas tidak beroperasi. 

Selain transjakarta, sebelumnya, Dirlantas Polda Metro Jaya juga mencanangkan melakukan pengalihan arus di sekitar Gedung MK. Pengalihan bersifat situasional apabila simpatisan calon presiden yang mendatangi Gedung MK mengganggu lalu lintas di sekitar kawasan tersebut.

Baca juga: Sidang Gugatan Prabowo-Hatta Digelar Besok, Ini Pengalihan Arus di Sekitar MK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com