Pantauan Antara yang ikut bersama perjalanan itu, penumpang sudah berusaha membuka jendela gerbong, namun penuhnya penumpang pada jam berangkat kerja itu menimbulkan kegerahan yang luar biasa. Seorang perempuan bahkan pingsan saat KRL tersebut tiba di Stasiun Pasar Minggu sekitar pukul 08.00 WIB.
Penderitaan makin bertambah setelah KRL yang tiba di Stasiun Pasar Minggu itu kemudian tidak melanjutkan perjalanan dengan alasan ada kerusakan teknis. Akibatnya ratusan penumpang terpaksa menunggu kereta berikutnya.
Sumpah serapah dan omelan penumpang keluar saat ada pengumuman kereta tidak bisa diberangkatkan. Mereka menilai pelayanan commuterline semakin memburuk karena kejadian AC mati dan kereta mogok sudah sering terulang dan membuat perjalanan menuju tempat kerja menjadi terganggu.
Hingga pukul 08.20 WIB, ratusan penumpang masih menumpuk di peron Stasiun Pasar Minggu karena hanya sebagian kecil yang bisa masuk ke rangkaian KRL berikutnya menuju Jakarta karena kondisinya juga penuh sesak.
Seorang penumpang, Tina mengatakan, dia bersama rekan sekerjanya Rini sudah menunggu sejak 06.25 WIB untuk berangkat ke kantor, namun KRL yang dinaikinya justru rusak sehingga waktu tiba di kantor pasti molor.
Perempuan yang bekerja di kawasan Cikini mengatakan, Dirut PT KIA Ignantius Jonan seharusnya berada di penumpang di gerbong yang pendinginnya mati itu supaya dia mengalami kondisi yang sesungguhnya dari pelayanan kereta commuterline.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.