Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syamsudin Uba Tolak Disebut Tokoh ISIS, Kapolres Enggan Disebut Salah Data

Kompas.com - 08/08/2014, 20:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Tokoh Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) sekaligus anggota Kongres Umat Islam Bekasi (KUIB), Syamsudin Uba mendatangi Markas Polresta Bekasi Kota, kemarin siang bersama rekan-rekan satu organisasinya.

Mereka, khususnya Syamsudin Uba menolak disebut sebagai tokoh ataupun pelopor Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Bekasi. Mereka mengatakan ada kesalahan dalam data yang dimiliki oleh Polresta Bekasi Kota.

Mereka membantah ada pembicaraan soal dukungan terhadap ISIS pada kegiatan pekan lalu di Masjid Muhajirin. Padahal, hal tersebut tercantum dalam laporan yang dimiliki oleh Polresta Bekasi Kota.

Menurut Syamsudin Uba, Polresta Bekasi Kota juga telah mengonfirmasi kesalahan ini. Mengenai hal ini, Kepala Polresta Bekasi Kota Komisaris Besar Priyo Widiyanto mengaku tidak ada kesalahan data yang diperoleh instansinya.

Data yang polisi peroleh sudah berdasarkan informasi yang mereka dapat. "Itu kan kata mereka. Data yang kami miliki itu benar. Kehadiran mereka kemarin hanya untuk menyampaikan bahwa mereka tidak mendukung tapi juga tidak menolak. Jadi netral," ujarnya.

Namun, Priyo mengatakan, ucapan mereka sendiri sebenarnya bias. Syamsudin Uba dan teman-temannya hanya mengelak soal pertemuan hari Minggu yang disebut-sebut berisi pembicaraan dukungan ISIS. Tetapi mereka tidak secara gamblang mengatakan tidak mendukung ISIS. "Jadi ini kan sebenarnya ngambang," ujarnya.

Secara organisasi, KUIB dan JAT menolak jika disebut sebagai bagian dari ISIS. Namun, secara individu, Syamsudin Uba mengatakan dukungannya secara bias. "Katanya apapun negara yang berlandaskan quran dan hadits didukung," ujar Priyo.

Priyo mengaku sudah bisa menyimpulkan sendiri soal keberpihakan KUIB, JAT, dan Syamsudin Uba kepada ISIS. Tetapi dia enggan menceritakan. Segala pernyataan dari Syamsudin Uba kemarin dijadikan sebagai data untuk pengembangan lebih dalam lagi.

Saat ini, Syamsudin Uba tidak ditahan karena tidak melanggar perbuatan hukum dengan adanya deklarasi itu. Meski demikian dia sedang dalam pengawasan Polresta Bekasi Kota. Sebab, bukan kali ini saja Syamsudin Uba berurusan dengan polisi.

Dia juga pernah ditahan polisi karena merusak bangunan Kejaksaan Negeri pada saat melakukan aksi demonstrasi pada bulan Februari lalu. "Dia kan bukan hanya kali ini saja muncul. Saat ini diawasi," ujar Priyo.

Sebelumnya, ada 50 warga Bekasi yang telah berikrar untuk mendukung kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Mereka tergabung dalam kelompok bernama JAT yang dipimpin oleh Syamsudin Uba.

Pada Minggu (3/8/2014) lalu, pendukung ISIS berikrar di Masjid Muhajirin, Pekayon Jaya, Bekasi Selatan. Ikrar dilakukan oleh JAT dengan pimpinan bernama Syamsudin Uba. Saat mereka berikrar, anggota JAT juga melakukan pengibaran bendera ISIS di halaman Masjid Muhajirin. Setelah membuat ikrar, jemaah tersebut menamakan kelompok mereka dengan nama Khilafah Ibrahim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Keluarga Pelaku Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Telah Dihubungi Polisi untuk Pendampingan

Megapolitan
Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Dibawa Kabur dari Setiabudi, Mobil Patroli Polisi Ditemukan di Kemayoran

Megapolitan
Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Menilik Padi Apung Waduk Elok Cakung, Solusi untuk Sawah Kebanjiran

Megapolitan
Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Sopirnya di Bawah Umur, Pemilik Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama Bakal Diperiksa Polisi

Megapolitan
Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Polisi Belum Tahan Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Beruntun di GT Halim Utama

Megapolitan
Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Mobil Patroli Polisi di Jakarta Selatan Dibawa Kabur Jambret yang Sedang Diamankan

Megapolitan
Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Polisi Masih Dalami Motif Oknum Sopir Grab Culik dan Peras Penumpang

Megapolitan
Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Momen Peserta Sanlat Ekspresi Baznas Diminta “Push Up” Karena Ketiduran saat Ada Seminar

Megapolitan
Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Polisi Amankan 1 Mobil sebagai Barang Bukti Kasus Pemerasan yang Dilakukan Sopir Grab

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Tangerang Hari Ini, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Depok Hari Ini, Jumat 29 Maret 2024

Megapolitan
Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Seorang Ibu Diduga Menipu, Jual Cerita Anak Sakit lalu Minta Uang Rp 300.000

Megapolitan
Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Polisi Tangkap Sopir Grab yang Culik dan Peras Penumpangnya Rp 100 Juta

Megapolitan
Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Wanita Tewas Bersimbah Darah di Bogor, Korban Terkapar dan Ditutup Selimut

Megapolitan
Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Ada Obeng di TKP, Diduga Jadi Alat Suami Bunuh Istri di Bogor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com