"Selain karena ketidakrataan jalan yang ekstrem di beberapa jalur, penyebab utama patahnya baut ialah karena beban penumpang yang sering overload dan waktu perawatan harian yang relatif singkat," kata Pramudya, dalam keterangan pers yang diterima Kompas.com, Minggu (10/8/2014).
Pihaknya mengklaim telah menggunakan baut spesifikasi tertinggi dan pengecekan detail baut atau penggantian setiap enam bulan sekali untuk menjamin umur bagian komponen artikulasi tahan lebih lama.
Saat ini juga sedang dilakukan penyempurnaan sambungan di sistem artikulasi. Hal itu untuk lebih menjamin keamanan di area artikulasi di semua unit bus Koridor XI yang juga bekerja sama dengan teknisi operator, Perum Damri.
Untuk meminimalisasi kejadian itu terulang kembali, PT Inka mendukung rencana Pemprov DKI dan UP Transjakarta untuk melibatkan produsen dalam service contract perawatan. Dengan demikian, produsen bus bisa bekerja sama dengan operator untuk perawatan periodik, khususnya untuk komponen utama.
"Nantinya operator juga bisa konsentrasi dalam bisnis dan operasional bus," kata Pramudya.
Baut yang patah pada sistem sambungan bus merek Inobus ini merupakan produk generasi pertama yang diproduksi PT Inka (Persero) pada 2011 dan mulai beroperasi awal 2012 di Koridor XI.
Ada sebanyak 21 unit transjakarta gandeng yang diproduksi PT Inka beroperasional di koridor tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.