Menurut Antonius, sejauh ini baru di sepanjang jalur Blok M-Kota yang telah dilengkapi jaringan untuk mengakses data tersebut. Hal itulah yang menyebabkan penerapan tiket elektronik tidak bisa langsung menyeluruh di semua koridor.
Adapun pada tahap awal penerapan dimulai di Koridor I yang pemberlakuannya mulai berlaku per hari ini, Senin (11/8/2014).
"Yang paling utama adalah jaringan fiber optik. Kita harus memastikan di semua koridor yang akan diterapkan e-ticket harus ada jaringan fiber optiknya. Karena kalau tidak ada fiber optik, datanya tidak bisa bertahap dan real time. Karena ini uang masyarakat, jadi harus real time," kata Kosasih, di Halte Karet, Senin pagi.
Meskipun demikian, Kosasih optimistis nantinya semua koridor transjakarta akan dapat menerapkan tiket elektronik di semua haltenya. Ia menargetkan hal tersebut akan terwujud paling lambat pada Januari 2015.
"Jadi, kami akan menerapkannya koridor per koridor. Tidak akan langsung sekaligus. Targetnya akhir tahun ini. Kami mohon doa dan dukungan," ujar dia.
Seperti diberitakan, mulai Senin (11/8/2014), layanan transjakarta secara resmi memberlakukan wajib tiket elektronik di Koridor 1, yang artinya semua halte di sepanjang koridor ini tak akan lagi menyediakan transaksi tunai melalui penjualan tiket kertas.
Tiket elektronik transjakarta merupakan kartu prabayar yang dikeluarkan oleh enam bank yang telah bekerja sama dengan pihak transjakarta, yakni BCA Flazz, Mandiri e-money, BRI Brizzi, BNI Tap Cash, Bank Mega Megacard, dan Bank DKI Jakcard.
Pada pekan ini, semua kartu dibanderol dengan harga yang sama, Rp 20.000. Harga tiket elektronik transjakarta sebesar Rp 20.000 merupakan harga promosi yang akan berlaku sampai dengan Minggu (17/8/2014). Setelah itu, harganya akan naik menjadi Rp 40.000.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.