Para aktivis KoPK memang tergolong berani turun ke jalan untuk melarang dan memperingatkan para pengendara yang menggunakan area pedestrian dengan seenaknya.
Nurul, salah satu aktivis KoPK, mengaku sudah mengikuti komunitas tersebut sejak Februari 2012 silam. “Pengalaman pertama ikut aksi ya sedikit nervous, belum pede karena jadi pusat perhatian orang. Tetapi, lama-lama udah biasa,” ujar Nurul, di kantor KoPK, Sarinah Building, Jakarta, Senin (11/8/2014).
Nurul menambahkan, mereka biasa melakukan aksi rutin setiap Jumat, mulai pukul 15.00 hingga 17.00 petang. Sambil membawa tulisan “Save Our Pedestrian”, Nurul bersama rekan-rekan lainnya berdiri di trotoar mencoba menghalangi pengendara motor yang akan menggunakan trotoar semena-mena.
“Kami dianggap musuh oleh pengendara motor, pedagang kaki lima, dan ojek yang parkir liar di trotoar. Tetapi, kami tidak akan mundur karena ingin bertugas untuk masyarakat banyak,” sambung wanita berdarah Aceh ini.
Kendati hanya tujuh orang, lanjut Nurul, aksi mereka cukup menyita perhatian mayarakat. “Pernah kami berdebat dengan beberapa ojek yang parkir liar di trotoar. Tetapi, kami hanya adu mulut tidak sampai adu fisik. Kami ancam mereka bahwa kami dari KoPK (Koalisi Pejalan Kaki), makanya mereka mau nurut,” kenang Nurul.
Nurul dan aktivis lain dari KoPK ingin agar fungsi trotoar dikembalikan sebagai area pejalan kaki, bukan area jualan, parkir liar, ataupun jalur alternatif saat macet. “Pernah nyaris ditabrak pengendara yang ngotot mau lewat trotoar, tetapi kami tidak izinkan. Mereka terpaksa kembali ke jalan,” ujar Nurul.
Pendapat senada disampaikan Laili Fitria yang juga anggota KoPK. Dia juga pernah dimarahi seorang ibu. “Mbak udah gila ya. Enggak ada kerjaan aja, mending pulang dan cuci pakaian sana,” kata Laili menirukan ucapan ibu tersebut.
Kendati dihadapkan pada situasi demikian, KoPK pantang menyerah. Justru hal tersebut terus memotivasi mereka untuk berbuat lebih banyak sehingga fungsi trotoar tidak lagi disalahgunakan.
“Kami ingin pejalan kaki dihargai sehingga trotoar harus benar-benar aman dan nyaman untuk dilalui,” pungkas Laili.
Sebagai informasi, KoPK ini dibentuk sejak Agustus 2011. Tujuan komunitas ini untuk mengampanyekan dan mewujudkan trotoar yang aman dan nyaman bagi pejalan kaki agar pemerintah juga memperhatikan hak-hak pejalan kaki.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.