"Kalau ada tawuran, siswanya pecat (keluarkan) saja, tidak naik kelas. Paling parah itu sanksinya dikeluarkan dari sekolah, yang kedua turun kelas," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Kamis (14/8/2014).
Kendati demikian, ia tidak khawatir jika sanksi itu menyebabkan para siswa menjadi semakin liar. Apabila tidak diberi ketegasan, siswa tak akan takut karena tidak ada efek jera.
Mereka akan terus mengulangi kesalahan-kesalahan yang sama. "Kalau enggak ditegaskan, mereka enggak bakal takut," kata Basuki.
Sekadar informasi, seorang pelajar SMA Adi Luhur Condet, tewas dalam tawuran di Jalan Raya Bogor, tepatnya di traffic light keramik, perbatasan Ciracas dan Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (13/8/2014).
Tawuran itu terjadi antara pelajar Budi Murni Cipayung dan pelajar SMA Adi Luhur Condet. Korban tewas bernama Oka Wira Setya.
Baca: Tawuran di Jalan Raya Bogor, Satu Pelajar SMA Tewas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.