Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Enggak Apa-apa Jam Belajar Ditambah, yang Penting Sabtu Libur"

Kompas.com - 15/08/2014, 11:31 WIB
Desy Hartini

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Keputusan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama bahwa hari Sabtu tetap libur disambut gembira para siswa di Jakarta. Wajah mereka terlihat semringah mendengar kabar ini.

"Tahu infonya dari Bapak kalau sekolah pada Sabtu batal. Senang karena enggak harus masuk sampai Sabtu," kata Ida (12), siswi kelas VII SMP 16 Palmerah Barat, Jakarta Barat, kepada Kompas.com, Jumat (15/8/2014).

Rian, teman Ida, juga senang mendengar hal tersebut. Dengan begitu, dia memiliki waktu untuk bergaul dengan teman-temannya. Dia sempat khawatir harus masuk pada Sabtu, kemudian waktu bersosialisasi menjadi berkurang.

"Untung aja enggak jadi sampai Sabtu, jadi biar bisa dipakai buat main sama temen. Capek belajar mulu," kata Rian.

Serupa dengan Ida dan Rian, siswi SMPN 101, Palmerah Utara, Jakarta Barat, Rima (13), mengungkapkan hal yang sama. Ia setuju dengan adanya penetapan tidak harus sekolah hingga hari Sabtu.

"Setuju, setuju banget. Hari Sabtu itu harusnya tak usah sekolah. Hari Sabtu itu harusnya dimanfaatkan untuk kerjain tugas atau kumpul keluarga," katanya.

Saat ditanya soal pemberlakuan penambahan jam sekolah, Ida dan Rima mengaku tidak keberatan akan soal itu. "Ikut aja sama keputusan. Yang penting Sabtu libur, bisa istirahat, he-he-he..." ujar Ida.

"Enggak keberatan, sih yah. Enggak apa-apa ditambah," kata Rima.

Berbeda dengan salah seorang orangtua siswa SMPN 101, Shelly (38), yang mengaku sedikit keberatan dengan adanya penambahan jam sekolah. Menurut dia, siswa jangan dipaksa belajar lama-lama.

"Agak keberatan kalau menurut saya. Kasihan kalau anak harus belajar sampai sore, itu cukup lama buat mereka," katanya.

Wali murid (nenek) dari siswa SMPN 101 lainnya yang enggan disebutkan namanya pun juga mengungkapkan hal yang sama. Ia kurang setuju dengan adanya penambahan jam sekolah. "Enggak setuju aja, sih. Setujunya kalau sekolah Senin sampai Jumat, tapi pulang nggak sore," ujarnya.

Berdasarkan diskusi dengan berbagai pihak yang berkepentingan, Pemprov DKI Jakarta akhirnya membatalkan penerapan masuk sekolah pada Sabtu. Jadi, siswa mengikuti kegiatan pembelajaran di sekolah mulai Senin hingga Jumat saja. Namun, dengan begitu, jam belajar di sekolah bertambah hingga sore hari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Masuk Bursa Cagub DKI dari PKS, Khoirudin: Saya Kawal dari Dewan Saja...

Megapolitan
Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Maju di Pilwalkot Bogor, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Daftar Lewat Gerindra

Megapolitan
Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Pendapatan Ojek Sampan Tak Cukupi Biaya Hidup, Bakar Terpaksa Berutang Untuk Makan

Megapolitan
Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Pascalebaran, Harga Bawang Merah di Pasar Perumnas Klender Tembus Rp 80.000 per Kilogram

Megapolitan
Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Jadwal Pra PPDB SD dan SMP Kota Tangerang 2024 dan Cara Daftarnya

Megapolitan
BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com