Secarik kertas putih yang berisi puisi buatan Linda Djalil pada 14 Agustus 2014 tersebut dibacakan salah seorang pendukung yang diketahui bernama Bunda Bino.
Puisi yang berjudul "Puisi untukmu Hai MK!" ini dibacakan di atas mobil orasi bersama empat orang lain yang mengenakan baju serupa, yaitu kemeja putih dengan lambang garuda di kanan dada mereka.
Berikut ini isi puisi tersebut.
"Awan gelap menyelimuti gedung megah itu...
bersiap menangis menumpahkan hujan batu
kepada makhluk di dalamnya yang berjubah hitam
manakala keadilan tak juga ditegakkan
Apa gunanya mereka belajar tinggi
meraih gelar berlama-lama,
bila kedajalan tak menjadi bahan untuk dimusnahkan?
Keputusan yang digiring malaikat
apakah akan diputar kembali oleh culas
agar yang salah dibenarkan dan yang benar disalahkan?
Tuhan menyaksikan segala langkah ucapan keputusan kalian...
Tiada henti..
Tiada tidur sekejap pun...
Dan bersiap dengan balasan setimpal..."
Pada akhir puisi juga disebutkan, "Dari Kami yang Sangat Peduli dengan Keadilan di Tanah Air Tercinta".
Seusai Bunda Bino membacakan puisi, anggota PPK lain, Neva Rosna, menyampaikan jati diri mereka. "Kita dari Perempuan Peduli Keadilan datang dari Tangerang untuk membela dan ingin menegakkan keadilan di pilpres ini. Jadi, mari bersama-sama kita menggugah para penegak hukum untuk berada di jalur keadilan," kata Bino kepada massa aksi.
Kemudian, ia mengajak para pendukung Prabowo untuk bernyanyi. "Mari bernyanyi garuda di dadaku...," ucapnya.
Saat wartawan mendekati, Neva langsung angkat bicara atas penyataannya dalam orasi tersebut. Menurut dia, tahun 2014 adalah tahun yang luar biasa dalam pemilihan calon presiden dan pemilu legislatif.
Ia mengatakan, terlalu banyak kejanggalan dan kecurangan di mana-mana untuk rakyat. Anggota PPK ini mengaku tidak bernaung dalam suatu partai. Ia dan perempuan lain hanya ingin meminta keadilan di mana pun sebagai warga negara Indonesia.
"Keadilan harus di tangan yang benar harus dibenarkan. Saya optimistis MK putuskan Prabowo-Hatta yang dimenangkan sesuai dengan bukti-bukti yang sudah pasti," ucap Neva.