Pernyataan Wisnu ini membantah Kepala Pusat Bantuan Hukum Universitas Nasional TB Ali Asgar yang mengungkapkan bahwa Unas mengalami penurunan peminat dalam lima tahun terakhir
karena adanya praktik narkoba di dalam kampus. [Baca: Imbas Narkoba di Kampus, Peminat Unas Menurun Drastis].
Menurut dia, peminat Unas turun akibat ketatnya birokrasi kampus dalam mengatur mahasiswa. "Dari luar, saya tidak pernah dengar ada stigma Unas identik dengan narkoba, tapi yang saya dengar adalah minimnya peminat karena birokrasi Unas yang sangat ketat," kata Wisnu dalam jumpa pers di pelataran Taman Makam Pahlawan Kalibata, Seninc(18/8/2014).
Wisnu pun menginginkan perombakan birokrasi Unas dari mulai level terbawah hingga yang tertinggi.
Dia menuding rektorat dan dekanat telah melakukan berbagai pelanggaran terkait regulasi ijazah dan sertifikasi.
"Alumni ingin 100 persen Unas dibersihkan. Bukan hanya soal narkotika, melainkan birokrasi juga. Kami juga tidak suka dengan cara penyampaian yang dilakukan pihak pimpinan terhadap kasus ini dengan mengerucutkan masalah hanya pada soal narkotika," kata Wisnu.
Soal penyelesaian masalah narkoba, kata dia, manajemen Unas seharusnya jangan hanya sebatas menangkap dan penindak pelaku, melainkan juga menyembuhkan mereka dari ketergantungan narkoba.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.