Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Unas Sebut Peminat Berkurang karena Narkotika, Alumni Tak Setuju

Kompas.com - 18/08/2014, 18:54 WIB
Laila Rahmawati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wisnu Wardhana, alumni Fakultas Hukum Universitas Nasional (Unas) angkatan 2001, menilai penurunan jumlah peminat calon mahasiswa Unas dalam lima tahun belakangan bukan disebabkan oleh narkoba.

Pernyataan Wisnu ini membantah Kepala Pusat Bantuan Hukum Universitas Nasional TB Ali Asgar yang mengungkapkan bahwa Unas mengalami penurunan peminat dalam lima tahun terakhir
karena adanya praktik narkoba di dalam kampus. [Baca: Imbas Narkoba di Kampus, Peminat Unas Menurun Drastis].

Menurut dia, peminat Unas turun akibat ketatnya birokrasi kampus dalam mengatur mahasiswa. "Dari luar, saya tidak pernah dengar ada stigma Unas identik dengan narkoba, tapi yang saya dengar adalah minimnya peminat karena birokrasi Unas yang sangat ketat," kata Wisnu dalam jumpa pers di pelataran Taman Makam Pahlawan Kalibata, Seninc(18/8/2014).

Wisnu pun menginginkan perombakan birokrasi Unas dari mulai level terbawah hingga yang tertinggi.

Dia menuding rektorat dan dekanat telah melakukan berbagai pelanggaran terkait regulasi ijazah dan sertifikasi.

"Alumni ingin 100 persen Unas dibersihkan. Bukan hanya soal narkotika, melainkan birokrasi juga. Kami juga tidak suka dengan cara penyampaian yang dilakukan pihak pimpinan terhadap kasus ini dengan mengerucutkan masalah hanya pada soal narkotika," kata Wisnu.

Soal penyelesaian masalah narkoba, kata dia, manajemen Unas seharusnya jangan hanya sebatas menangkap dan penindak pelaku, melainkan juga menyembuhkan mereka dari ketergantungan narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com