"Kami cari dulu yang empat orang ini, nanti kolaborasinya ke mana, asumsinya kan pasti ada keterlibatan orang dalam, dan itu dimulai dari pelaku sendiri yang kami kejar ini," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, di Mapolda Metro Jaya, Senin (18/8/2014).
Dia mengatakan, pencarian empat orang terduga otak pelaku itu melibatkan anggota Subdit Narkoba Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Selatan, Polri, Badan Narkotika Nasional, dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Ini masalah krusial, menyangkut generasi ke depan. Sangat ironis ketika sebuah kampus, yang di dalamnya banyak program perjuangan untuk rakyat, generasi muda, ternyata di situ ada sarang narkotika," katanya. [Baca: Polisi Sebut Mahasiswa Bantu Pengedar Narkoba di Kampus Unas].
Dia pun mengingatkan agar hal ini dapat menjadi pelajaran bagi kampus lain. Penyelidikan gembong narkoba ini bukan hanya untuk mencari orang-orang yang diduga menjadi bandar, pengedar, dan pelaku, melainkan juga mencegah kampus menjadi sarang narkotika.
Polres Metro Jakarta Selatan melakukan penggeledahan di kampus Unas di Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu malam pekan lalu.
Penggeledahan dilakukan lantaran adanya informasi temuan senjata tajam, bom molotov, dan ganja. Dalam inspeksi mendadak (sidak) yang dilakukan hingga Kamis pagi tersebut, petugas menemukan beberapa paket ganja dan senjata tajam.
Barang-barang yang ditemukan antara lain paket ganja siap edar di Ruangan Senat Mahasiswa, alat isap sabu (bong) dan aluminium foil di Ruang FISIP, empat botol molotov di semak-semak bambu, serta satu linting ganja dan dua parang di dalam lemari pendingin di gedung serba guna.
Selanjutnya, dua bong, jarum suntik, cangklong, senjata tajam jenis mandau, lintingan ganja, dan botol-botol minuman keras ditemukan di belakang gedung olahraga dan ruang senat universitas.
Ada pula satu samurai, satu pisau, bong, plastik paket, satu paket ganja, dan dua timbangan elektronik ditemukan di Ruang Senat Fakultas Teknik. Sementara itu, parang sepanjang 60 sentimeter ditemukan di basement.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.