Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Amankan Perusahaan Pengolah Oli Bekas Kapal Jadi Bahan Bakar

Kompas.com - 19/08/2014, 14:08 WIB
Fitri Prawitasari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Subdit III Sumber Daya Lingkungan (Sumdaling) Ditreskrimsus Polda Metro Jaya mengamankan lima perusahaan pengelolaan limbah bahan berbahaya dan beracun (B3).

Kelima perusahaan tersebut mengolah oli-oli bekas mesin kapal di Tanjung Priok untuk dijual kembali menjadi bahan bakar.

"Oli-oli tersebut digunakan untuk menghidupkan blower atau ketel untuk barang-barang tertentu," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto, Selasa (19/8/2014).

Oli-oli bekas itu, disimpan dalam drum dan tangki penampungan di beberapa kontainer pada sebidang tanah seluas 1 hektar yang berlokasi di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

"Tanah ini penyewanya ganti-ganti. Dulu sempat untuk tempat limbah, lalu parkiran kontainer. Dan sekarang jadi penampung oli bekas. Mereka sudah beroperasi selama 8-12 bulan," papar Rikwanto di lokasi penampungan.

Kelima perusahaan tersebut adalah perusahaan PT HB, PT PM, PT GB, PT BS, dan PT JY. Rikwanto menuturkan, masing-masing perusahaan beromzet Rp 50 juta perbulannya.

"Jadi kalau ada 5 perusahaan ada sekitar Rp 300 juta," katanya.

Rikwanto menuturkan, kelima perusahaan ini tidak memiliki izin dalam pengolahannya. Serta berdasarkan hasil laboratorium Polri dan saksi ahli Subdit Limbah B3 Kementerian Lingkungan Hidup, oli bekas tersebut tidak memenuhi standar keamanan.

Kelimanya melanggar pasal UU No 102 dan atau pasal 109 UU RI No 32 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup dengan ancaman 3 tahun dan denda satu sampai tiga milyar.

Polisi telah menahan pemilik perusahaan. "Kelimanya masih menjalani pemeriksaan dan akan ditetapkan menjadi tersangka," ujarnya.

Sebagai bukti, ujarnya, polisi menyita sejumlah barang yakni 9 tangki penyimpanan berkapasitas 16.000 liter, 11 kontainer berkapasitas 48.000 liter, empat mesin pompa, satu mobil truk, 25 drum bekas, dan oli bekas beracun sekitar 190.000 liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Selain ke Gerindra, Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Juga Mendaftar Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama Kontras Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com