Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sekarang Beda Cerita, Bos!

Kompas.com - 19/08/2014, 16:24 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Meski mendapat penolakan dari sebagian pihak atas pembangunan enam ruas tol dalam kota, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menegaskan akan tetap membangun megaproyek itu. Keberatan beberapa pihak ini disebabkan perbedaan sikap Basuki saat masih berkampanye untuk menjadi wakil gubernur dan pada saat ia telah menjadi Wakil Gubernur DKI.
 
"Dulu, keberatan mereka apa? Mereka pikir, kita bangun tol, tapi tidak memikirkan transportasi massalnya," kata Basuki di Balaikota Jakarta, Selasa (19/8/2014).

Dia mengklaim, Pemprov DKI telah berbuat banyak untuk penambahan transportasi massal Ibu Kota. "Kita sudah bangun MRT, LRT mau kita bangun. Kita anggarkan lagi untuk penambahan bus tingkat. Kita tambah unit transjakarta. Kita juga sudah bikin autoringroad. Jadi, ini ceritanya sudah beda, Bos," ujar Basuki.

Saat kampanye Pilkada DKI 2012, Basuki bersama Joko Widodo menentang pembangunan enam ruas tol dalam kota karena dianggap hanya menambah ruang bagi kendaraan pribadi. Ternyata, setelah mendapat penjelasan dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum serta investor, pembangunan tol itu diperlukan.

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku menyetujui program senilai Rp 42 triliun itu karena tersedia ruas khusus untuk transportasi massal.

"Jadi, nanti transjakarta yang di jalan biasa ada 12 koridor dan 9 koridornya layang. Tiga koridor transjakarta layang dan enam koridor tambahan di tol dalam kota layang itu. Kita jadi 'Jakprem' (Jakarta Preman)-lah," kata alumnus Universitas Trisakti itu.

Proyek kepemilikan PT Jakarta Tollroad Development itu awalnya ditargetkan rampung pada 2022. Namun, Basuki meminta percepatan pembangunan hingga 2018. Pembangunan infrastruktur ini demi menyukseskan penyelenggaraan Asian Games 2019.

Meskipun nantinya Basuki tidak lagi menjabat gubernur, ia berharap masih dapat menikmati proyek itu sebagai warga Jakarta.

Proyek ini dibagi dalam empat tahap. Tahap pertama ialah ruas Semanan-Sunter sepanjang 20,23 kilometer dengan nilai investasi Rp 9,76 triliun dan Koridor Sunter-Pulogebang sepanjang 9,44 kilometer senilai Rp 7,37 triliun. Tahap kedua ialah Duri Pulo-Kampung Melayu sepanjang 12,65 kilometer dengan nilai investasi Rp 5,96 triliun dan Kemayoran-Kampung Melayu sepanjang 9,60 kilometer senilai Rp 6,95 triliun. Tahap ketiga ialah Koridor Ulujami-Tanah Abang dengan panjang 8,70 kilometer dan nilai investasi Rp 4,25 triliun. Terakhir, Pasar Minggu-Casablanca sepanjang 9,15 kilometer dengan investasi Rp 5,71 triliun. Total panjang ruas enam tol dalam kota ialah 69,77 kilometer.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

[POPULER JABODETABEK] Akhir Pilu Wanita yang Tenggelam di Kali Mookervart | Kasus Bocah Setir Mobil Pameran dan Tabrak Tembok Mal Berujung Damai

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com