Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Besok, Pengamanan Bandara Soekarno-Hatta Diperketat

Kompas.com - 20/08/2014, 11:22 WIB
TANGERANG, KOMPAS.com — Polresta Bandara Soekarno-Hatta memberlakukan status Siaga I menjelang sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait sengketa Pilpres 2014 pada 21 Agustus besok.

"Kami telah menyiagakan seluruh anggota Polresta Bandara Soekarno-Hatta, dibantu personel dari Polda Metro Jaya dan petugas sekuriti bandara," kata Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar CH Patopoi, Selasa (19/8/2014).

Para personel tersebut, kata Patopoi, akan ditempatkan di titik-titik rawan di sekitar bandara, seperti di pintu Ml, terminal kargo, dan tiga terminal di bandara (1, 2, dan 3).

"Setidaknya, sekitar 200 personel Brimob akan diterjunkan untuk mengamankan bandara," ujar Patopoi.

Menurut Patopoi, status Siaga I diberlakukan untuk mengantisipasi dampak sidang putusan MK besok. Dikhawatirkan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan setelah MK mengetuk palu sidang putusan sengketa pilpres. "Seluruh pengguna jasa bandara harus tetap aman dan nyaman," ujar Patopoi.

Jangan terpancing

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Dwi Priyatno mengimbau masyarakat DKI Jakarta dan sekitarnya agar tetap tenang dan tidak terprovokasi apa pun terhadap hasil sidang putusan MK, Kamis (21/8/2014) besok.

"Kita harus hargai dan hormati sidang putusan MK. Kita harap masyarakat tidak terprovokasi dengan hal-hal yang mungkin bisa menumbuhkan sikap emosional dan anarkistis," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/8/2014).

Ia mengatakan, status Siaga I memang diberlakukan untuk meningkatkan kewaspadaan. Menurut dia, kehadiran petugas justru akan membuat masyarakat lebih aman.

Ia menjelaskan, selain menjaga Gedung MK dan obyek vital, petugas Polri juga akan menjaga sentra-sentra ekonomi di seluruh wilayah. Total personel yang terlibat dalam pengamanan sidang putusan MK sebanyak 28.000, termasuk dari TNI dan bantuan dari sembilan polda lain.

"Kita berharap sidang putusan MK berjalan lancar, aman, dan damai. Mulai besok (Rabu ini) kita uji coba untuk penerapan pengamanan berlapis, yakni Ring 1, 2, 3, dan 4," tuturnya.

Ia mengatakan, polisi akan menindak tegas massa yang bertindak anarkistis. Namun, ia memastikan setiap tindakan bisa dipertanggungjawabkan. "Kalau misalnya sudah sampai menyerang petugas, kita bisa lakukan tindakan sampai level 6 (tembak di tempat) dan kita persiapkan pasukan anti-anarkis," tuturnya. (kar/sab)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com