Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kibarkan Bendera ISIS di Rumahnya, Warga Depok Ditangkap

Kompas.com - 22/08/2014, 09:10 WIB

DEPOK, KOMPAS.com — Puluhan warga menggerebek rumah Firman (40) di Jalan STM Mandiri, RT 4 RW 9, Kelurahan Kemiri Muka, Kecamatan Beji, Depok, Kamis (21/8/2014) pukul 24.00 WIB. Warga mencurigai Firman sebagai anggota gerakan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS), yang oleh pemerintah ditetapkan sebagai organisasi terlarang.

Kecurigaan berawal saat salah seorang warga melihat bendera hitam berlambang ISIS kerap dibentangkan di teras rumah Firman. Saat digerebek dan diinterogasi warga, Firman mengaku bahwa dirinya memang anggota ISIS. Warga lalu melaporkan hal ini kepada polisi dan Firman digelandang ke Polresta Depok, Jumat (22/8/2014) dini hari sekitar pukul 02.00 WIB.

Wahyudi, salah seorang warga sekitar, menuturkan, awalnya rekannya melihat adanya bendera hitam yang dibentangkan di teras di depan rumah Firman seperti bendera ISIS. Menerima laporan rekannya itu, Wahyudi lalu mendatangi rumah Firman dan melihat bendera yang dimaksud.

"Benderanya warna hitam dan dibentangkan di teras. Awalnya, saya tidak tahu dan tidak yakin itu bendera ISIS atau bukan. Makanya saya foto bendera itu dan mau saya cocokkan dengan bendera ISIS di internet," papar Wahyudi, kepada Warta Kota, Jumat dini hari.

Setelah mengecek di internet, Wahyudi yakin bahwa bendera yang dibentangkan Firman memang bendera ISIS. Kecurigaan bahwa Firman anggota ISIS makin besar.

"Saya lalu lapor Pak RT dan Pak RW. Warga akhirnya memutuskan untuk memeriksa rumah Firman dan menanyainya," ujar Wahyudi.

Menurut Wahyudi, saat mendatangi rumah Firman, selain melepas bendera ISIS di teras rumah, warga juga langung memeriksa ke dalam rumah Firman.

"Di dalam rumah, ada bendera dan spanduk ISIS lainnya. Warga lalu menyita atribut ISIS itu," kata Wahyudi.

Wahyudi mengatakan, Firman sempat menghalangi warga untuk mengamankan atribut ISIS itu.
"Kami lalu menanyai Firman, apakah ia anggota ISIS. Dia tidak membantahnya. Dia mengaku sudah menjadi anggota ISIS. Karena itu, warga lalu lapor polisi," ujarnya.

Tak lama kemudian, kata Wahyudi, polisi datang dan menggelandang Firman ke Polresta Depok, Jumat dini hari. "Sekarang dia diperiksa di Polresta Depok," ujar Wahyudi.

Menurut Wahyudi, kepribadian Firman sehari-hari memang agak tertutup. Dia tinggal di rumah itu bersama istri, anak, dan kedua orangtuanya. "Baru sekitar 3 tahun mereka tinggal di Jalan STM Mandiri. Sebelumnya, mereka mengaku tinggal di Jakarta," ujar Wahyudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya karena Pembeli Belum Balik ke Jakarta

Megapolitan
Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Politisi PAN dan Golkar Bogor Bertemu, Persiapkan Koalisi untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Nasib Tiktoker Galihloss Pelesetkan Kalimat Taawuz Berujung Terseret Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Teganya Agusmita yang Tinggalkan Kekasihnya Saat Sedang Aborsi di Kelapa Gading, Akhirnya Tewas karena Pendarahan

Megapolitan
Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Antisipasi Demo saat Penetapan Prabowo-Gibran di KPU, Warga Diimbau Cari Jalan Alternatif

Megapolitan
Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Pendapatan Meningkat 13 Persen, PT KCI Raup Rp 88 Miliar Selama Periode Lebaran 2024

Megapolitan
Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Soal Penambahan Lift dan Eskalator di Stasiun Cakung, KCI Koordinasi dengan Kemenhub

Megapolitan
Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Pengurus PAN Sambangi Kantor Golkar Bogor, Sinyal Pasangan Dedie-Rusli pada Pilkada 2024?

Megapolitan
Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Aduan Masalah THR Lebaran 2024 Menurun, Kadisnaker: Perusahaan Mulai Stabil Setelah Pandemi

Megapolitan
Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Disnaker DKI Terima Aduan terhadap 291 Perusahaan soal Pembayaran THR Lebaran 2024

Megapolitan
Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading Sedang Mengandung Empat Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com