Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Badut dari Medan Rela ke Jakarta demi Dukung Prabowo

Kompas.com - 22/08/2014, 11:40 WIB
Abba Gabrillin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana mencekam seketika menyelimuti kawasan di sekitar Bundaran Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Thamrin, Jakarta Pusat. Tembakan gas air mata dan semburan air dari meriam air (water cannon), oleh kepolisian pada Kamis (21/8/2014), sekitar pukul 14.35, berhasil membubarkan ribuan pendukung Prabowo yang memaksa masuk ke Jalan Medan Merdeka Barat.

Tak satupun massa yang kuat bertahan melawan pembubaran paksa yang dilakukan kepolisian. Di antara ribuan pendukung yang berhamburan mencari tempat berlindung, terlihat sesosok badut mempercepat langkahnya menghindari tembakan gas air mata.

Adalah Ibnu Gunawansyah Lubis, pria di balik sosok badut yang mengaku sebagai pendukung Prabowo tersebut. Pria asal kota Medan tersebut rela datang jauh-jauh dari daerah asalnya menuju Ibu Kota, hanya untuk memberikan dukungan bagi calon presiden yang sangat dikaguminya, Prabowo Subianto.

Pria yang sehari-hari bekerja membantu usaha pamannya itu, nekat datang ke Jakarta tanpa suatu persiapan yang matang. Ia mengaku datang ke Jakarta, hanya dengan uang sejumlah Rp 800.000.

"Saya jual motor, handphone saya juga sudah saya jual buat datang ke Jakarta," ujar Ibnu, saat ditemui di depan Patung Kuda Arjuna Wiwaha, Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2014) sore.

Bagi Ibnu, saat ini tidak ada yang lebih penting selain memberikan dukungan kepada Prabowo, dalam sidang gugatan pilpres yang digelar di Mahkamah Konstitusi. Tak punya keluarga, bahkan tak punya tempat tinggal di Jakarta, tidak membuat Ibnu menjadi khawatir.

Kepada Kompas.com, pria yang sudah dua minggu berada di Jakarta tersebut mengaku, selama berada di Jakarta, ia hanya menggunakan taman Monas sebagai tempat tinggal sementara. "Ya, selama ini tidur di Monas saja, gampang kok, yang penting ada tempat berteduh, nggak usah pusing lah," ujar Ibnu.

Beruntung, Ibnu yang sedang bersantai di taman Monas, seusai sidang lanjutan gugatan pilpres beberapa waktu lalu, bertemu dengan Rori, pria yang sehari-hari menggunakan kostum badut sebagai alat mencari nafkah. Rori kemudian menawarkan Ibnu untuk bersama-sama mencari uang dengan mengenakan kostum badut.

Tak hanya itu, Rori juga mengajak Ibnu untuk tinggal sementara di sebuah kamar berukuran kecil, di kawasan Gambir, Jakarta Pusat. "Saya cuma berharap Prabowo bisa menang. Dia (Prabowo) itu orangnya keras, seperti orang Medan, seperti saya juga. Tapi saya yakin hatinya itu baik," ujar Ibnu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Perampok Pecah Kaca Mobil Kuras Dompet, iPad hingga iPhone 11 Pro Max

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com