Menurut Tumijan (63), selaku Ketua RT 01 RW 02 Kelurahan Palmerah, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, dirinya mengetahui proyek tersebut. Padahal, Pemprov telah menggusur lahan sejak 8 Agustus 2014 lalu.
"Dulu (tanah untuk jalan inspeksi) itu sekolah TK Tunas Muda sekitar tahun 1990," ujar Tumijan yang telah tinggal di Kompleks Hankam sejak tahun 1980.
Saat lahan tersebut mulai dibongkar, Tumijan hanya mendapatkan informasi tukang proyek. Ia juga diminta menginformasikan hal tersebut kepada masyarakat setempat.
Seorang penjual bakmi di dekat lokasi pembangunan yang tidak mau menyebutkan nama juga menuturkan hal yang sama dengan Tumijan. Dia mengungkapkan tidak tahu rencana berikutnya setelah pengosongan lahan.
"Banyak yang nanya, ada warga yang tanya kapan rumah saya digusur? Mau dipagar enggak? Soalnya kalau enggak dipagar jadi enggak laku," ujarnya singkat.
Menanggapi hal tersebut, Camat Palmerah Agus Triono juga mengaku belum diberi tahu oleh dinas terkait sehubungan dengan pengerjaan jalan inspeksi di wilayahnya. "Nanti saya koordinasi, soalnya belum ada yang ngabarin ke saya," tutur Agus.
Dia juga menuturkan bahwa nantinya segala kebutuhan untuk pengerjaan akan diurus oleh Dinas PU. Lurah hanya membantu menginventarisasi segala hal yang harus didata.
Pantauan Kompas.com di depan proyek pengerjaan jalan inspeksi tepat di dalam gerbang Kompleks Hankam, Jakarta Barat, fisik jalanan sudah hampir jadi. Tidak terlihat ada alat berat karena, menurut warga, alat berat berpindah-pindah untuk mencukupi banyaknya proyek di Jakarta Barat.
Rencananya, jalan inspeksi di Kali Grogol akan dibuat dari Pasar Pisang di Palmerah hingga Gedung Golkar di Tomang. Panjang jalan tersebut empat kilometer.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.