Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKL di Jembatan Item Jatinegara Kembali Berjualan, Warga Merasa Terganggu

Kompas.com - 22/08/2014, 19:35 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan pedagang kaki lima di Jembatan Item, Kelurahan Rawabunga, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur kembali menggelar lapaknya di sepanjang tepian Kali Baru, tempat mereka sebelum ditertibkan. Tempat tersebut telah digusur oleh petugas Satpol PP pada pekan kemarin. [Baca: Pagi-pagi Satpol PP Bongkar Gubuk PKL di Jatinegara].

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jumat (22/8/2014) petang, para PKL yang berjualan barang-barang bekas ini kembali menjajakan barang dagangan mereka di atas bekas lapak mereka yang digusur.

Meski menggelar lapak alakadarnya, dagangan mereka tetap diserbu pengunjung. Para pembeli terlihat tetap ramai meski pasar barang bekas seperti handphone, perkakas elektronik, batu akik, hingga pedagang barang antik itu sudah tak lagi memiliki tempat memadai.

Bahkan, tepian sungai bekas tenda PKL yang digusur kini menjadi pelataran parkir kendaraan motor para pembeli. Sejumlah pedagang ini juga terlihat bergeser di Jalan Jatinegara Timur, dekat dengan permukiman warga.

Mereka menggelar lapak dagangan, di tepi-tepi pinggiran jalan. Ketua RW 02 Kelurahan Rawabunga, Andrianto (43), mengatakan bahwa warga di wilayahnya telah mengeluhkan keberadaan PKL itu karena kerap mengganggu akses keluar masuk di tempat tinggal warga.

Dia mengaku pernah menegur para pedagang. Namun, pedagang setempat balik protes dengan tegurannya.

"Padahal kan mereka sudah tahu ini permukiman penduduk. Kadang-kadang jualnya di depan rumah warga. Jadi wajar kalau warga marah," ujar Andrianto, saat ditemui di rumahnya, Jumat petang.

Andrianto berharap keberadaan PKL di sana bisa ditertibkan kembali. Menurut dia, kehadiran PKL menyebabkan permukiman jadi kumuh.

Saluran air setempat juga menjadi penuh sampah. Ia mengatakan, sebelum kehadiran PKL di sana, lingkungan tersebut masih bersih. "Kami maunya kembali seperti dulu, tidak ada PKL dan bersih," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com