Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Juru Parkir Coba Tangkis Peluru Perampok dengan Tangan Kiri

Kompas.com - 23/08/2014, 10:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang juru parkir di sebuah apotek di Jalan Raya Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur, menjadi korban penembakan oleh kawanan perampok pada Jumat (22/8/2014) pukul 20.30. Akibat tembakan itu, korban yang bernama Siryanto (30) menjalani operasi pengangkatan proyektil yang bersarang di telapak tangan kirinya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.

Ratih (45), pemilik apotek mengatakan, penembakan ini berawal ketika Siryanto memergoki aksi kawanan penjahat saat hendak menggasak motor Honda Vario B 3534 TON milik Slamet (30) yang terpakir di halaman apotek. Saat melakukan aksinya, Siryanto sempat meneriaki kawanan penjahat itu, "maliiiiiing".

Kawanan perampok yang beranggotakan empat orang dan menaiki dua sepeda motor itu panik. Sebelum melarikan diri, salah seorang perampok sempat melepaskan satu tembakan ke arah Siryatno. Saat bersamaan, tangan Siryanto refleks hendak menangkis peluru menggunakan telapak tangan kirinya. Rupanya, aksinya itu malah membuat tangan kirinya dihinggapi proyektil.

"Telapak tangan kirinya kena tembak saat dia menjulurkan tangannya ke penjahat," ujar Ratih, Sabtu (23/8).

Ratih melanjutkan, saking panasnya hawa peluru membuat Siryanto tidak sadar bahwa tangannya tertembak. Sekira 15 detik kemudian, Siryanto merasakan perih di bagian tangan kirinya. "Pas dicek, tangannya mengeluarkan banyak darah, rupanya peluru bersarang di tangannya," kata Ratih.

Ratih mengatakan, usai menembak Siryanto, kawanan perampok itu melarikan diri ke arah Jalan Raya Kalimalang. Sementara, Siryanto langsung dibawa ke RSCM untuk mendapat perawatan.

Menurut Ratih, percobaan pencurian seperti ini sudah terjadi untuk keempat kalinya di toko yang berdiri sejak 15 tahun silam. Namun kejadian yang paling mengejutkan dari kawanan penjahat adalah yang menggunakan senjata api. "Meski percobaan pencurian ini sudah terjadi untuk keempat kalinya, namun semua aksi penjahat gagal. Aksi mereka keburu ketahuan oleh petugas parkir atau pemilik kendaraan," kata Ratih.

Slamet (30) pemilik motor mengatakan, akibat insiden ini kontak kunci motornya menjadi rusak. Hal ini disebabkan, kontak motornya dibobol paksa menggunakan latter T. "Malingnya membobol paksa kontak motor saya pakai letter T. Saat kabur, kuncir letter T-nya masih menyangkut di motor," kata Slamet.

Slamet mengaku, ia sempat terkejut begitu mengetahui sepeda motornya hendak diambil. Sebab rentang waktu kedatangannya di apotek dan aksi penjahat sangat tipis. "Sekitar dua menit saya sampai di apotek, tahu-tahu ada bunyi tembakan. Berarti dua menit sampai di apotek, penjahat melancarkan aksinya, tapi keburu ketahuan petugas parkir," kata Slamet.

Kompol Imran Gultom Kapolsektro Duren Sawit mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki kasus pencurian dengan kekerasan ini. Ia pun sudah mengambil rekaman CCTV di apotek dan menginterogasi saksi-saksi di lapangan. Dari insiden ini, kata Gultom, pihaknya mengamankan satu unit kunci letter T yang biasa digunakan komplotan pencuri sepeda motor.

Mengenai kondisi Siryanto, kata Gultom, hanya mengalami luka tembak di bagian telapak tangan kiri. Ia menduga, jenis senjata api yang digunakan oleh kawanan perampok ini adalah rakitan. "Saat olah TKP kami belum menemukan selongsong proyektil yang ditembakan pelaku, namun demikian kami menduga senjata yang digunakan mereka adalah rakitan," kata Gultom.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com