Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Petugas Kebersihan JIS Minta Sidang Terbuka untuk Umum

Kompas.com - 26/08/2014, 14:10 WIB
Yohanes Debrito Neonnub

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kuasa hukum Agun Iskandar, Mada R Mardanus meminta sidang dakwaan terhadap terdakwa Agun Iskandar terbuka untuk umum. Mereka ingin sidang bagi Agun yang didakwa terlibat kasus kejahatan seksual di JIS (Jakarta International School) bisa berjalan secara transparan.

"Sidang terbuka supaya jangan pengalihan sesatlah. Supaya masyarakat tahu ada bukti-bukti yang kuat atau tidak. Jangan sampai tidak punya bukti kuat dipaksakan," ujar kuasa hukum Agun Iskandar, Mada R Mardanus, di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (26/8/2014).

Mardanus menambahkan, sidang terbuka juga agar masyarakat bisa mendengarkan langsung kesaksian Agun. Ini untuk membantu membongkar berbagai kejanggalan dalam kasus tersebut.

"Jangan sampai akhirnya pelaku menjadi korban juga. Mereka mengaku tidak melakukan, makanya mereka akan mengemukakan segalanya di sidang," ujar dia.

Lebih lanjut, kata Mardanus, secara mental, Agun sudah siap menjalani sidang perdana tersebut. Sidang tersebut adalah kesempatan bagi Agun untuk memperjuangkan keadilan.

"Dia sudah siap dengan segala risiko. Apalagi ancamannya 15 tahun penjara, makanya saya bilang ke dia untuk berjuang," kata Mardanus lagi.

Ditemui terpisah, Inta Amilia, yang juga kuasa hukum Agun menegaskan pihaknya sudah mengajukan permohonan terkait sidang terbuka bagi Agun. "Sudah kami ajukan dan masih menunggu keputusan mereka," ujarnya.

Inta menilai, seharusnya sidang bisa berjalan terbuka dan transparan. Alasannya, agar semua fakta dalam persidangan yang disampaikan Agun bisa diketahui masyarakat.

"Menurut peraturan 152 ayat 52 sidang tertutup hanya kasus perasusilaan dan terdakwanya anak," ujar dia. Karena terdakwa adalah orang dewasa, pihaknya mengajukan permohonan agar sidang bisa berjalan terbuka dan diliput media.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com