Alasannya, putra mantan Gubernur DKI Ali Sadikin itu dinilai sangat mengetahui seluk-beluk Jakarta. "Semua akan kami serahkan kepada Ibu Ketum untuk memilih siapa yang akan menjadi wagub. Tapi, kalau dari kami, yang pantas adalah Pak Boy karena memiliki pengalaman di DPRD DKI dan tahu seluk-beluk Jakarta," kata anggota DPRD dari Fraksi PDI-P, Prasetyo Edi Marsudi, di Gedung DPRD DKI, Selasa (26/8/2014).
Menurut pria yang akrab disapa Pras itu, secara etika, pihak yang berhak mengajukan nama untuk cawagub DKI hanyalah PDI-P. Sebab, pada Pilkada 2012, PDI-P dan Gerindra merupakan koalisi yang telah satu paket mencalonkan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama.
"Etikanya kalau sekarang yang naik Ahok yang notabene dari Gerindra, tentu wakilnya harus dari PDI-P. Etika politiknya begitu," ujar Wakil Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta itu.
Seperti diketahui, saat ini Jokowi sudah berstatus sebagai presiden terpilih. Ia direncanakan akan dilantik pada 20 Oktober mendatang. Dengan demikian, ia sudah harus mengundurkan diri dari jabatannya saat ini sebelum tanggal tersebut.
Apabila Jokowi mengundurkan diri, Ahok, sapaan Basuki, secara otomatis akan naik jabatan menjadi gubernur. Untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Ahok, PDI-P dan Gerindra akan diminta menyepakati dua nama untuk dimajukan sebagai cawagub DKI. Nantinya proses pemilihan akan dilakukan oleh seluruh anggota DPRD.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.