Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terima Usulan Ahok, Gerindra Pertimbangkan Usung Calon Nonkader

Kompas.com - 27/08/2014, 17:45 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Mohammad Sanusi, mengatakan, ada kemungkinan partainya akan mengusung calon nonkader pada pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta.

Tak hanya itu, Gerindra nantinya juga akan mempertimbangkan masukan dari Wakil Gubernur Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama mengenai figur yang pas untuk mendampinginya.

Sanusi menjelaskan, partainya beberapa kali mengusung calon nonkader pada pemilihan kepala daerah, seperti mencalonkan Ahok sebagai cawagub untuk mendampingi Joko Widodo pada Pilgub DKI 2012 dan Ridwan Kamil sebagai calon wali kota pada Pilwakot Bandung 2013.

"Gerindra itu unik. Jadi, nanti yang diusung bisa kader, bisa juga non-kader. Contohnya, Ahok dan Ridwan Kamil bukan kader Gerindra. Kami nanti akan menyerap keinginan Pak Ahok dan menyelaraskannya dengan keputusan partai," kata Sanusi kepada Kompas.com, Rabu (27/8/2014).

Meski demikian, Sanusi mengatakan, sampai saat ini partainya belum membahas hal tersebut karena kewenangan memilih calon ada di DPP Gerindra. "Sampai saat ini, kami belum ada pembahasan apa pun karena kewenangannya ada di tingkat pusat. Jadi, belum ada pembicaraan antara DPP dan DPD DKI," kata pria yang akrab disapa Uci itu.

Sejauh ini, dari enam nama cawagub DKI yang beredar di publik, satu-satunya nama yang bukan berasal dari kalangan politisi adalah Deputi Gubernur DKI Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Sarwo Handayani.

Mencuatnya nama wanita yang akrab disapa Yani itu muncul langsung dari mulut Ahok. Sementara itu, nama yang mencuat dari internal Gerindra adalah Sanusi sendiri. Namun, beberapa hari lalu, ia menyatakan tak berminat menduduki posisi wagub.

Sementara itu, empat nama lainnya berasal dari PDI-P, yakni Ketua DPD PDI-P DKI Jakarta Boy Bernardi Sadikin, anggota DPR RI Rieke Diah Pitaloka, mantan Wali Kota Surabaya Bambang DH, dan mantan Wali Kota Blitar Djarot Saiful Hidayat.

Pemilihan wagub DKI yang baru harus dilakukan karena Gubernur DKI saat ini, Jokowi, sudah berstatus sebagai presiden terpilih. Ia direncanakan akan dilantik pada 20 Oktober mendatang. Dengan demikian, ia sudah harus mengundurkan diri dari jabatannya saat ini sebelum tanggal tersebut.

Apabila Jokowi mengundurkan diri, wakilnya, Ahok, secara otomatis akan naik jabatan sebagai gubernur. Untuk mengisi kekosongan jabatan yang ditinggalkan Ahok, PDI-P dan Gerindra akan diminta menyepakati dua nama untuk dimajukan sebagai cawagub DKI. Nantinya proses pemilihan akan dilakukan oleh seluruh anggota DPRD.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com