Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Wagub DKI Jatah Gerindra, Siapa Suruh Pergi?

Kompas.com - 27/08/2014, 18:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Basuki Tjahaja Purnama mengatakan, naiknya dia menjadi Gubernur DKI kelak adalah sebuah ketidaksengajaan.

Karena itu, kata dia, posisi wakil gubernur DKI seharusnya masih dijabat oleh kader Partai Gerindra sesuai dengan kesepakatan awal partai pengusung Jokowi-Basuki pada Pilkada 2012, PDI-P dan Gerindra. 

 
"Saya menjadi Gubernur DKI sebenarnya 'kecelakaan' politik saja. Jadi, jatahnya wagub punya Gerindra dong. Perjanjian awal gubernurnya dari PDI-P dan wagubnya dari Gerindra, sekarang kalau saya jadi gubernur kan bukan salah kami, berarti rezeki. Siapa suruh (PDI-P-Jokowi) pergi?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Rabu (27/8/2014). 
 
Persepsi itu, lanjut dia, berbanding terbalik dengan pandangan para kader PDI-P. Menurut Basuki, kubu PDI-P menganggap kursi wagub DKI adalah jatah kader PDI-P. Sebab, kader Gerindra telah naik menjadi Gubernur DKI dan kader PDI-P di Jakarta telah menjadi Presiden RI. [Baca: Melihat Peluang Anak Ali Sadikin Jadi Calon Pendamping Ahok].

Dua persepsi inilah yang membuat Gerindra dan PDI-P masih belum sepakat mengusulkan dua calon wakil gubernur DKI. "Biarkan sajalah mereka berantem terus kayak gitu, gue kerja sendiri saja. Tidak mengajukan wagub juga kami tidak kena sanksi menurut undang-undang," kata Basuki. 

 
Kader Gerindra itu mengaku siap jika nantinya memimpin Ibu Kota seorang diri, tanpa adanya wakil gubernur. Sebab, selama ini, Basuki kerap menggantikan tugas kegubernuran Jokowi. Basuki berulang kali menjadi Pelaksana Harian (Plh) dan Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur ketika Jokowi berkampanye.

Selain itu, kinerjanya juga dibantu oleh sekda, empat deputi gubernur, serta lima asisten sekda. "Tapi, lebih baik berdua daripada sendiri. Cuma kalau (PDI-P dan Gerindra) enggak ketemu, ngapain masih ngurusin wakil (gubernur). Masih banyak pekerjaan menumpuk yang harus segera dituntaskan," ucap Ahok, sapaan Basuki. 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com