Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lagi, Kanopi Gedung Blok G Balaikota DKI Jakarta Runtuh

Kompas.com - 29/08/2014, 17:27 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Kanopi di Gedung Blok G, Balaikota DKI, Jakarta Pusat, kembali jatuh, Jumat (29/8/2014) sekitar pukul 14.20 WIB. Meski tidak sehebat kemarin, kanopi yang jatuh ini dikhawatirkan bisa menimpa orang yang berlalu lalang di halaman Balaikota.

Saat itu, bunyi benda jatuh terdengar di tengah aktivitas di Balaikota DKI. Bunyi ini sontak mengagetkan pegawai negeri sipil yang berada di lantai dasar Gedung Balaikota. Mereka langsung keluar dari ruang kerja dan melihat ke arah tempat kanopi jatuh.

Satuan pengamanan dalam Balaikota pun segera bersiaga di dekat lokasi yang kini diberi garis polisi.

"Awas. Hati-hati nanti kena (benda) jatuh," kata anggota satuan pengamanan dalam, Sutejo, di lokasi.

Mereka yang berlalu lalang kaget dan mempercepat langkah kakinya.

Menurut Sutejo, ada sekitar dua pelat kanopi jatuh di atas atap kantor Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sutejo mengatakan, Wagub yang berada di lantai dua kemungkinan merasakan adanya pelat yang baru saja jatuh menimpa atap ruangannya.

"Ada pelat kanopi jatuh lagi. Banyak orang lewat, saya takut mereka kena jatuhan pelatnya. Lihat itu yang jatuh (pelat kanopi) di atas genteng. Kalau itu jatuhnya minggir lagi bisa jatuh ke bawah dan orang kena timpa," kata Sutejo.

Sutejo mengatakan, pelat kanopi yang baru saja jatuh berasal dari jajaran kanopi yang menggantung akibat kejadian pada Kamis (28/8/2014). Kanopi itu, kata dia, dapat jatuh kapan saja saat terkena angin.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, jatuhnya kanopi dari lantai 24 itu berimbas pada kanopi lain yang kini berada dalam posisi menggantung. Terpaan angin juga membuat beberapa pelat kanopi bergoyang. Sesekali, saat angin berembus, bunyi gesekan pelat berbahan aluminium itu pun terdengar.

Hal ini membuat satuan pengamanan dalam terus berjaga. Sebab, pelat bisa saja terlempar sewaktu-waktu dan mengenai pegawai atau tamu Balaikota DKI Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com