Kendati demikian, Basuki tak menampik bahwa kini berat badannya bertambah. Bahkan, seusai liburan hari raya Idul Fitri 1435 Hijriah di kampung halamannya di Belitung Timur, ia mencatat rekor pada kesehatan tubuhnya.
"Lebaran kemarin, kolesterol saya sampai 240 mg/dl. Seumur hidup, baru kemarin kolesterol saya setinggi itu," cerita Basuki saat berbincang dengan redaksi Kompas.com, di Balaikota Jakarta, Jumat (29/8/2014) lalu.
Tingkat kolesterol pada tahap itu merupakan tahap berbahaya. Pada tingkat itu, seseorang berisiko dua kali lebih besar terkena serangan jantung.
Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku, saat Lebaran lalu, ia banyak menyantap makanan yang mengandung kolesterol, santan, dan lemak, seperti durian, kepiting, dan lidah sapi. Saat Lebaran itu pula berat badannya naik menjadi 90 kilogram.
Sekarang, Basuki lebih menjaga pola kesehatannya, seperti bangun pagi dan menjaga makanan. Di meja kerjanya, Basuki tak pernah lupa meminta pegawainya untuk menyediakan pisang, pepaya, dan buah-buahan lain. Selain itu, Basuki juga lebih memilih makan nasi beras merah dibanding beras putih.
Setiap hari, Basuki selalu bangun tidur pukul 04.30 dan melakukan olahraga ringan. Kira-kira 30 menit, Basuki melakukan olahraga stretching pull up dan sit up. Pukul 07.00, Basuki sudah harus berangkat ke kantornya, di Balaikota Jakarta, agar terhindar dari kemacetan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.