Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Bus Yutong Terbakar Akan Dibeberkan Pekan Ini

Kompas.com - 01/09/2014, 17:51 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Penyebab terbakarnya bus transjakarta bernomor badan TJ 0022, Kamis (28/8/2014) lalu, di dekat shelter Masjid Agung Al-Azhar, Jakarta Selatan, akan diketahui pekan ini. Hal itu dikatakan Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI Jakarta, M Akbar.

Hasil investigasi itu juga akan diumumkan ke publik. "Tim investigasi saat ini sedang berupaya untuk memeriksakan semuanya. Kemungkinan minggu-minggu ini sudah bisa diketahui hasilnya," ucap Akbar di Kantor Dishub DKI, Jalan Taman Jati Baru No 1, Gambir, Jakarta Pusat, Senin (1/9/2014).

Akbar mengungkapkan, berdasarkan temuan sementara penyebab terbakarnya bus buatan Tiongkok bermerek Yutong itu adalah adanya malfungsi di sistem kelistrikan. Sehingga pihak yang terkait seperti internal pabrikan, karoseri dan pemasang AC turut diperiksa.

"Sepengetuhuan saya, chasis dan engine tersebut berasal dari Tiongkok, namun karoserinya berasal dari Indonesia sendiri," kata Akbar.

‎Dishub DKI juga masih mempelajari kontrak pembelian dalam investigasinya. Guna mencari kemungkinan perusahaan pemegang merk tersebut sebagai penanggung jawab.

"Hal ini karena ada kemungkinan bus itu sebagai kesalahan produksi atau pengguna. Ada dua kemungkinan, antara lain kesalahan produksi dan penggunaan," katanya.

Akbar mengaku tidak mengetahui apakah di dalam kontrak disebutkan ada garansi atau tidak. Pihaknya kini tengah mencari tahu soal pengertian garansinya.

"Bus yang terbakar tersebut diketahui merek Yutong, sehingga pihak kami mengandangkan 29 bus lainnya yang bermerek sama. Pembelian bus itu menelan biaya Rp 3,7 miliar dan saat dikandangkan dilakukan pengecekan ulang sebelum layak dan aman dioperasikan kembali," papar Akbar.

Oleh karena itu, Akbar meminta maaf karena pelayanan transjakarta terganggu..

"Kami minta maaf karena pelayanan terganggu akibat dikandangkan 29 bus lainnya. Tapi kami akan usahakan minggu ini dapat beroperasi kembali. Kami juga sudah meminta PT Transjakarta, untuk menyempurnakan kembali prosedur pengawasan dan proses perawatan.

Menurut Akbar kembali, perawatan tersebut bergantung manual book yang dikeluarkan pabrikan. Selain itu, tinggal PT Transjakarta saja bagaimana pengawasan dan pemeliharaannya. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com