Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayinya Memar Saat di Penitipan Anak, Ibu Lapor ke Polisi

Kompas.com - 03/09/2014, 11:56 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Melihat ada memar di pipi kiri bayi RAN yang berusia 1 tahun, Lisa (30), ibunda RAN, mencurigai adanya perlakuan buruk yang diterima putranya dari tempat penitipan anak atau Baby Daycare Pertamina, di Jalan Merdeka Timur, Gambir, Jakarta Pusat. Kejadian itu didapatinya pada Jumat (29/8/2014) lalu.

Pada Selasa (2/9/2014) kemarin, Lisa melaporkan hal tersebut ke Polres Jakarta Pusat. Kasat SPK Polres Jakarta Pusat, Kompol Aslan, membenarkan bahwa Lisa melaporkan kasus tersebut ke Polres Jakarta Pusat. Ia mengatakan bocah malang tersebut dibawa ke klinik terdekat untuk diobati.

"RAN yang berumur satu tahun dua bulan memang alami luka memar. Luka tersebut di bagian pipi dan sempat dibawa keluarganya berobat ke klinik. Saat itulah, ibu kandung bernama Lisa ini melaporkan kejadian itu ke pihak kepolisian," paparnya saat dikonfirmasi, Selasa malam.

Menurut pengakuan nenek RAN, Sitorus, kejadian tersebut diketahui Lisa saat pulang kerja di salah satu perusahaan swasta di Jakarta. Kemudian, ibu kandungnya tersebut menuju lokasi penitipan anak.

"Setibanya di ruangan, Lisa melihat ada luka memar pada bagian pipi RAN. Sehingga membuat ibu kandungnya ini curiga Tambahnya lagi, sikap dan gelagat anak tersebut semakin lama semakin rewel. Padahal tak pernah serewel itu," papar Aslan.

Sang ibu sempat menanyakan luka memar yang dialami anaknya kepada seorang suster tersebut di lokasi. Kepanikan dan kecurigaan Lisa menyeruak di hatinya, saat mendengar jawaban dari salah seorang pegawai penitipan anak tersebut.

"Menurut pengakuan ibu RAN, jawaban dari pegawai itu anaknya jatuh dari kereta dorong. Ibu ini karena panik dan curiga, melaporkan hal itu ke kantor polisi," jelasnya.

Lisa sempat megadukan hal tersebut ke dokter penanggung jawab di Baby Daycare Pertamina. Namun, dirinya mendapat jawaban yang menurutnya tidak memuaskan. (Panji Baskhara Ramadhan)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Warta Kota
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com