Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Parkir Liar, Pengelola Kalibata City Enggan Berkomentar

Kompas.com - 03/09/2014, 13:02 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah satu area di Jakarta Selatan yang mendapat perhatian dari Dinas Perhubungan akibat parkir liar adalah Kalibata City. Namun, sayangnya, pengelola apartemen Kalibata City enggan memberikan komentar terhadap masalah ini.

Saat berkunjung ke kantor pengelola dan meminta izin wawancara, staf mengatakan bahwa GM Kalibata City akan memberikan pernyataan terhadap masalah parkir pada hari ini, Rabu (3/9/2014).

Ketika dikonfirmasi kembali hari ini, ia menginformasikan kalau para GM tidak bersedia memberikan pernyataan apa pun soal parkir liar di area Kalibata City. [Baca: Telat Pindahkan Mobil di Parkir Liar Kalibata City, Risiko Tanggung Sendiri]

Ketika sedang menunggu waktu wawancara, salah seorang staf keamanan perempuan, Stella, mengatakan bahwa GM tak ada di tempat karena sedang pergi ke kecamatan. Hal ini juga dikatakan oleh salah satu staf pria pengelola apartemen.

"Mohon maaf, GM-nya tidak bisa memberikan statement apa pun terkait parkir liar ini. Selain itu, GM-nya juga sedang ke kecamatan," katanya.

Seperti diketahui, setiap malamnya, area apartemen Kalibata selalu dipenuhi dengan mobil-mobil pengunjung dan penghuni apartemen yang diparkir di bahu jalan. Hal ini disinyalir karena area parkir di dalam apartemen sudah tak mampu lagi menampung kendaraan.

Parkir-parkir di luar gedung apartemen ini dikelola oleh warga sekitar dengan tarif Rp 10.000-15.000. Rencananya, mulai 8 September mendatang, pengendara yang memarkir kendaraan sembarangan akan dikenakan denda Rp 500.000 dan mobilnya diderek oleh petugas Dishub.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Pemilik Toko Bingkai 'Saudara Frame' yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Keluarga Pemilik Toko Bingkai "Saudara Frame" yang Kebakaran Dikenal Dermawan

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 di Filipina, Percaya karena Pelaku Pernah Berangkatkan Mahasiswa

Megapolitan
 Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Aksi Lempar Botol Warnai Unjuk Rasa di Patung Kuda

Megapolitan
Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Satu Keluarga atau Bukan

Polisi Belum Bisa Pastikan 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Satu Keluarga atau Bukan

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi Bersama KontraS Tuntut Kemerdekaan Palestina

Megapolitan
Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Massa Gelar Demo di Patung Kuda, Tuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024

Megapolitan
Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Ada Demo di Patung Kuda, Arus Lalin Menuju Harmoni via Jalan Medan Merdeka Barat Dialihkan

Megapolitan
Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran 'Saudara Frame'

Ini Daftar Identitas Korban Kebakaran "Saudara Frame"

Megapolitan
Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Acungi Jempol Perekam Sopir Fortuner Arogan yang Mengaku TNI, Pakar: Penyintas yang Berani Melawan Inferioritas

Megapolitan
Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Fraksi PKS DKI Nilai Penonaktifan NIK Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Tak Adil

Megapolitan
Identitas 7 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Belum Diketahui

Identitas 7 Korban Kebakaran "Saudara Frame" Belum Diketahui

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Telan Anggaran Rp 22 Miliar, untuk Interior hingga Kebutuhan Protokoler

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan 2024, Paling Banyak karena Korsleting

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen

Megapolitan
Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Kawal Aksi di Sekitar Gedung MK, 2.713 Aparat Gabungan Dikerahkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com