Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Tanggapan Dirut Bank DKI Usai Dimarahi Ahok

Kompas.com - 04/09/2014, 11:58 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama (Dirut) Bank DKI Eko Budiwiyono berjanji bakal menuruti semua permintaan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Dia berjanji akan memperbaiki sistem pembayaran retribusi rusunawa melalui kartu virtual account
 
"Sesuai instruksi Pak Ahok, nanti kartu virtual ini kita kasih foto dan identitas nama penghuni dalam beberapa hari ke depan, gampang ini," kata Eko di Rusunawa Marunda, Jakarta Utara, Kamis (4/9/2014). 
 
Sekretaris Perusahaan Bank DKI Zulfarshah menyatakan, pihaknya bakal menarik kembali semua kartu yang telah diberikan kepada penghuni rusun. Senada dengan Eko, Zulfarshah pun berjanji bakal mengubah kartu sesuai arahan Basuki. Ia menargetkan, kartu virtual account ini bisa dibagikan ke semua penghuni Rusun Marunda paling lambat November mendatang. 
 
Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemprov DKI Yonathan Pasodung justru menolak disebut sebagai penyebab luapan emosi Basuki. Ia tak mau berkomentar banyak terkait kemarahan pimpinannya itu. "Bukan urusan saya ini soal kartu. Semua urusan Bank DKI," kata Yonathan singkat.
 
Basuki Tjahaja Purnama meluapkan kekesalannya karena kartu virtual account Bank DKI untuk penghuni Rusunawa Marunda itu hanya seperti kartu pintu hotel, tanpa dilengkapi identitas penghuni.

"Saya ini minta tiap ruangan diberi satu kartu, tapi yang harus ada foto seperti kartu yang dimiliki PKL sehingga pas saya iseng ketuk kamar di rusun dan minta penghuni keluarkan kartunya, bisa ketahuan apakah sama identitas kartu, termasuk foto dengan warganya, kalau tidak sama, kita usir," ujar Basuki.

Dengan wajah masam, pria yang akrab disapa Ahok itu kembali menyerahkan kartu virtual account kepada sepuluh perwakilan penghuni rusun. Namun, kembali ia menekankan kepada Bank DKI untuk memperbaiki desain kartu. Basuki berharap kartu virtual account itu dapat meminimalisasi oknum jual beli unit rusun serta memastikan warga relokasi mendapat unit rusun.

Kartu virtual account Bank DKI itu hanya tertera kode rusun, kluster, blok, lantai, nomor unit, serta nomor virtual account penghuni Rusunawa Marunda. Kartu itu pun tidak bisa dipergunakan untuk keperluan kartu ATM.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com