Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berapa Kebocoran Pendapatan Parkir di Jalan Sabang

Kompas.com - 04/09/2014, 17:32 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit Pengelola (UP) Perparkiran, Sunardi Sinaga, mengatakan, selama ini terjadi kebocoran angka pendapatan parkir yang cukup besar di kawasan Jalan Sabang, Jakarta Pusat.

Oleh sebab itu, ujar Sunardi, di lokasi itu akan dipasangkan meteran parkir. Uji coba yang dimulai pada pertengahan bulan ini untuk mengetahui lebih rinci seberapa besar angka kebocoran pendapatan parkir di jalan yang berada di belakang pusat belanja Sarinah itu.

Menurut Sunardi, dalam satu pekan instansinya akan mendeteksi penyebab kebocoran, apakah karena faktor juru parkir atau karena kendaraan yang parkir tidak membayar sesuai dengan seperti yang tertera di tiket.

"Kami mau mengevaluasi pendapatan parkir di sana (Sabang), karena sebenarnya pendapatannya cukup besar," kata Sunardi saat dihubungi, Kamis (4/9/2014).

Meski demikian, Sunardi mengaku belum bisa mengungkapkan secara rinci jumlah yang ia maksudkan itu. Tetapi, kata dia, selama ini kebocoran pendapatan banyak terjadi di lahan parkir yang berada di pinggir jalan.

Ia menduga penyebab terjadinya kebocoran akibat belum adanya satu sistem pemungutan parkir secara profesional. Karena itu, ia yakin dengan penerapan meteran parkir, pendapatan asli daerah (PAD) di sektor perparkiran akan meningkat.

"Ke depannya semua harus pakai kartu bayarn. Supaya jelas pemasukan uangnya," kata Sunardi.

Dalam menerapkan meteran parkir, alat yang dibutuhkan adalah marka, kamera pengintai (CCTV), mesin parkir, dan petugas pengawas. Petugas pengawas merupakan para juru parkir yang selama ini bertugas di kawasan tersebut. 

Rencananya, Pemprov DKI akan menyeleksi para juru parkir yang ada di Jakarta untuk menjadi pengawas meteran parkir. Pengawas meteran parkir akan mendapat gaji dua kali upah minimum provinsi (UMP) DKI Jakarta atau sekitar Rp 5 juta. 

Sampai saat ini Pemprov DKI masih melakukan kajian terhadap tarif yang akan dikenakan. Kemungkinan besar, tarif meteran parkir adalah Rp 4.000-Rp 5.000 per jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com