"Was-was juga pasti. Bayangin saja, kalau kena derek dendanya Rp 500.000 belum lagi ribet ngurusnya," kata Angga saat sedang makan di Jalan Asia Afrika, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (9/9/2014) malam.
Senada dengan Angga, Rizky, karyawan swasta yang berkantor di kawasan Permata Hijau, mengungkapkan maraknya penertiban sejak kemarin itu membuatnya takut memarkirkan mobil di Jakarta. Rizky mengaku lebih berhati-hati ketika memarkirkan mobil di tempat umum. Selain itu, dia juga selalu memilih lokasi parkir yang aman dari penumpukan kendaraan.
Meski kerap makan di kios di inggir jalan, ia mengaku tak mau membuat kemacetan di area tersebut.
"Kalau kayak makan di sini (Jalan Asia Afrika) hampir setiap hari. Kan mau arah pulang sekalian makan malam. Ya, parkir sebentar, dekat kita juga jadi kalau ada apa-apa tahu," kata Rizky sambil menyantap nasi goreng.
Pantauan Kompas.com, Selasa malam, Jalan Asia Afrika, Tanah Abang, Jakarta Pusat diramaikan pedagang kaki lima yang menjajakan makanan, antara lain nasi goreng, soto, sate, bakso. Dengan menggunakan gerobak, belasan pedagang berada di kedua arah jalan tersebut baik yang mengarah ke Blok M maupun yang mengarah ke Palmerah.
Setiap malam kawasan ini menjadi lokasi para pedagang menjajakan makanan. Para penikmat makan malam yang datang ke lokasi pun kebanyakan mereka yang pulang kerja dan membawa kendaraan pribadi. Mereka pun umumnya memarkirkan kendaraannya di bahu jalan.