Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setelah Laskar Merah Putih Dibekuk, Kawasan Waduk Ria Rio Dijaga Ketat Aparat

Kompas.com - 11/09/2014, 13:48 WIB
Adysta Pravitra Restu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tanah atas kepemilikan badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta PT Pulomas di sekitar Waduk Ria Rio, Jalan Perintis Kemerdekaan, Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur kini dijaga aparat gabungan dan keamanan dari PT Pulomas.

Mereka mengamankan area tersebut guna mengantisipasi bentrok warga yang merasa memiliki tanah di area Pendongkelan itu. [Baca: Duduki Tanah Pemprov DKI, 16 Anggota Laskar Merah Putih Ditangkap Polisi]

"Ada 57 orang aparat gabungan menjaga di sini (tanah PT Pulomas). Kami akan terus menjaga agar aman," kata Kepala Polsek Metro Pulogadung, Komisaris Mochammad Nasir kepada Kompas.com di lokasi, Kamis (10/9/2014).

Nasir mengatakan, aparat gabungan yang berjaga antara lain 22 orang dari Brimob, 10 dari Koramil, 10 dari Binmas, 15 orang Satpol PP, 10 aparat kepolisian Metro Pulogadung.

Dari pantauan, tanah kosong itu kini dijaga aparat gabungan dengan mendirikan dua tenda polisi di ujung kanan dan kiri tanah milik Pemprov DKI itu.

Di dalam tenda terdapat aparat gabungan itu sambil mengawasi pekerja. Beberapa motor kepolisian terparkir di depan tenda pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan.

Pagar tembok panel untuk memasuki tanah itu dipasangi kawat berduri. Pada lahan itu juga berdiri dua buah plang bertuliskan proyek penghijauan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan kepemilikan tanah Pemprov atas PT Pulo Mas Jaya.

Dalam plang pemberitahuan itu juga tertulis merah "Dilarang Masuk Tanpa Izin". Terdapat pula dua seng putih yang terjatuh di atas tanah itu. Pada salah satu seng terdapat foto mendiang Wakil Presiden Adam Malik.

Tumpukan puing bekas tenda atau gubuk liar yang kemarin sempat berdiri di atas tanah bagian kiri itu pun kini masih ada di lokasi. Delapan orang pekerja dari pemerintah daerah terlihat mencangkul tanah.

Mereka akan memasang dua plang lain berukuran 6X4 meter yang berisi kepemilikan tanah Pemprov DKI Jakarta. "Nanti akan dipasang dua plang di tanah yang sedang digali," kata salah seorang penggali tanah.

Sebelumnya, 16 orang yang tergabung dalam Laskar Merah Putih ditahan oleh Subdit Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Polda Metro Jaya, Rabu (10/9/2014) kemarin. Mereka diduga menduduki tanah milik badan usaha milik daerah (BUMD) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, yakni PT Pulomas di Pulogadung, Jakarta Timur. [Baca: 16 Anggota Laskar Merah Putih Ditangkap, Satu di Antaranya Remaja Putri]

Mereka yang terdiri dari laki-laki dan perempuan ditangkap di tempat berbeda, tetapi masih satu kawasan di tanah tersebut.

Ada yang dibekuk di dalam pos dekat jalan raya yang diduga sebagai tempat penjagaan Laskar Merah Putih. Selebihnya ditangkap dalam rumah warga di belakang lahan itu. Kepala Sub-Direktorat Kejahatan dan Kekerasan Ajun Komisaris Besar Herry Heryawan mengungkapkan, penangkapan merupakan tindak lanjut dari laporan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengenai pendudukan tanah ilegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com