Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panggung "Pecah" Saat Anak-anak Menyanyikan Janger

Kompas.com - 12/09/2014, 18:37 WIB
Jodhi Yudono

Penulis


Lantai panggung berwarna merah itu membentuk kotak yang membingkai para musisi di bagian belakang, sementara lantai berwarna putih yang ada di bagian depan panggung digunakan untuk para penyanyi berdendang. Lalu mereka pun membuka pertunjukan dengan lagu Indonesia Raya karya WR Supratman.

Setelah itu, gedung pertunjukan tiga lantai bernama Teater Jakarta di area Taman Ismail Marzuki Jakarta itu pun, pada Kamis (11/9/2014) malam riuh oleh tepukan penonton di tiap akhir lagu oleh para penampil yang menggelar pertunjukan berjudul "Simfoni untuk Bangsa 2014".

Mereka yang menyajikan keindahan melalui nyanyian dan musik malam itu adalah Jakarta Concert Orchestra, Batavia Madrigal Singers, The Resonanz Children Choir, The Resonanz Youth Choir, dengan konduktor Avip Priatna. Dan keindahan itu pun semakin lengkap dengan penampilan para solist seperti Farman Purnama (tenor), Heny Janawati (mezzo sopran), Valentina N. Aman (soprano), Dani K. Ramadhan (cello), dan Shantel Vocal Ensemble.

"Di wajahmu kulihat bulan, bersembunyi di balik awan...", begitulah, Farman Purnama mulai membuka nyanyian berjudul "Di Wajahmu Kulihat Bulan" karya Mochtar Embut.
Malam itu, karya Mochtar Embut dan karya Ismail Marzuki memang banyak dinyanyikan. Sebab memang diniatkan untuk memperingati 100 tahun Ismail Marzuki dan 80 tahun Mochtar Embut.

Menikmati pergelaran ini, kita serasa berada di sebuah masa dan tempat yang tak terkira jauhnya, namun terasa dekat dengan di hati. Sebuah masa yang pernah kita lewati, di mana orang-orang masih mencintai keindahan musik dan olah vokal yang lahir dari tempaan dan ketekunan para pelakunya. Teringatlah kita akan Rahmat Kartolo, Sam Saimun, Bing Slamet, Titiek Puspa, Lilies Suryani, Ernie Johan, dan lain-lain, jawara-jawara nyanyi di tahun-tahun dahulu yang bekasnya masih terasa hingga kini.

Selepas diharu-biru oleh syair yang didendangkan Firman, panggung pun dipenuhi
Puluhan anak-anak perempuan berbaju merah dan dua anak laki-laki berbaju putih. Mereka bernyanyi dengan latar belakang kebun bunga yang dikitari rama-rama. Mereka bernyanyi dan bergembira lantaran "Hari ini Kita Berkumpul", tentang "Ibu Guru Kami" dan juga tentang "Prajurit Kita".

Amboiii... dua dara kemudian juga bernyanyi setelah anak-anak itu silam. Heny Janawati dan Valentina. Mereka bernyanyi mengenai "Wanita" karya Ismail Marzuki dengan latar belakang paduan suara yang megah oleh Batavia Madrigal Singers (BMS) dan The Resoanz Youth Choir.

Suasana pun kian meriah saat lagu "Payung Fantasi" karya Ismail Marzuki dibawakan oleh BMS dengan jenaka. Teringatlah pada Bing Slamet yang juga dengan jenaka pernah membawakan lagu ini di tahun 60an yang suaranya masih bisa kita nikmati di Youtube.

Rindu Lukisan, ah lembut nian lelaki muda bernama Farman Purnama itu menyanyikannya. Seperti dia itulah dulu kualitas vokalis para penyanyi, demikian juga vokalis wanitanya, juga merdu-merdu.
"O o kopral jono, dikau sensai gadis gunung dan kota,"begitulah Kopral Jono karya Ismail Marzuki dibawakan dengan merdu dan memikat oleh Heny, BMS dan TRYC. Sebab bukan cuma suara, tapi juga gayanya. Avip memberinya sentuhan fusion yang ceria, sehingga mendukung warna lagu Kopral Jono yang riang.

Sesi pertama konser pun disempurnakan oleh Dani. K Ramadhan (cello) yang membawakan "3 Wajah Ismail Marzuki".

***
Setelah rehat 20 menit, Avip banyak membawakan lagu-lagu daerah seperti "Kota Baru", "Cik-cik Periuk", "Janger", "Lisoi", "Yamko Rambe Yamko", "Paris Berantai", "Sarinande", luar biasa dibawakannya. Maka dari sekian repertoar itu, yang paling pecah adalah lagu "Janger" yang dibawakan oleh TRCC yang diberi tepukan panjang oleh penonton.

Menikmati pergelaran ini, rasanya seperti menikmati kenduri yang sempurna, lengkap dengan lauk pauk yang menyehatkan jasmani dan rohani berupa tata musik, lagu, dan paduan vokal yang prima.

Mafhumlah, sebab Avip Priatna yang bertanggungjawab atas konser ini, adalah salah satu konduktor terbaik yang dimiliki negeri ini. Dia lah peraih Premio a la Mejor Direccion "Jose Hodar Talavera", sebuah gelar konduktor terbaik dalam kompetisi paduan suara di Spanyol pada Juli 2011. Avip memeroleh penghargaan serupa pada tahun berikutnya di Bulgaria, Mei 2012.

Sementara paduan suara yang diasuhnya, juga menjadi pelanggan juara di berbagai kompetisi tingkat dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com