Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sanusi Gerindra: Penolakan Pimpinan DPRD DKI Bukan Manuver Politik

Kompas.com - 15/09/2014, 15:30 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota DPRD DKI Jakarta fraksi Gerindra M. Sanusi membantah jika permintaan mengundur penetapan pimpinan DPRD DKI Jakarta disebut sebagai manuver berbau politik. Menurut Sanusi, penolakan tersebut murni berdasarkan alasan prosedural.

"Ini bukan manuver politik. Ini prosedur yang ada di dewan saja. DPRD enggak ada urusan dengan presiden ya, itu urusannya DPR," ujar dia saat dihubungi Kompas.com, Senin (15/9/2014) siang. [Baca: "Anggota Dewan Digaji Rakyat, tetapi Rapat Paripurna Bolos Semua"]

Seharusnya, Sanusi mengatakan, Paripurna DPRD DKI yang dilaksanakan Senin ini tidak mengagendakan penetapan pimpinan DPRD. Kata dia, agenda paripurna hari ini hanya pengumuman calon pimpinan dewan hasil usulan partai serta mengumumkan struktur komisi-komisi DPRD.

Sanusi beralasan, fraksi PDI Perjuangan baru menyerahkan surat pengajuan pimpinan DPRD pada Jumat (12/9/2014) lalu. Padahal, paripurna yang beragendakan pengumuman pimpinan DPRD dilaksanakan Rabu (10/9/2014) lalu.

Seharusnya, saat nama pimpinan DPRD diajukan, surat langsung dikirim ke Kementerian Dalam Negeri untuk diputuskan oleh menteri. "Salah PDI Perjuangan sendiri yang lamban. Nah, sekarang akhirnya bingung kan karena paripurnanya minta diundur," ucap Sanusi.

Sesuai rencana, ketua DPRD DKI Jakarta sementara Jhonny Simanjuntak akan bertemu empat calon pimpinan DPRD yang meminta pengunduran paripurna tersebut. Apabila pertemuan menemukan titik temu, rapat paripurna dapat dimulai kembali pukul 16.00 WIB.

Sebelumnya diberitakan, rapat paripurna soal pengumuman pimpinan DPRD DKI Jakarta serta komisi-komisi di dalamnya ditunda. Empat calon pimpinan DPRD DKI yang minta paripurna ditunda, yakni Mohamad Taufik (Gerindra), Triwisaksana (PKS), Abraham Lunggana (PPP), dan Ferrial Sofyan (Demokrat). [Baca: Calon Pimpinan DPRD DKI Minta Paripurna Penetapan Ketua Diundur, Ini Sebabnya]

Sedianya, paripurna dilaksanakan pada pukul 10.00 WIB. Namun, anggota dewan yang hadir tidak mengikuti paripurna. Sebanyak 61 anggota dewan hanya membubuhkan tanda tangan di buku absen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com