Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Saya Sudah "Ngomong" dari Dulu, Saya Tak Pernah Setia sama Partai

Kompas.com - 15/09/2014, 18:18 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan jabatan yang pernah didapatkannya hingga kini merupakan pilihan rakyat. Sementara itu, ia menjadikan partai sebagai kendaraan politik.

Oleh karena itu, ia mengaku sudah tidak bisa lagi memberi saran dan masukan kepada Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto ataupun kader lainnya.

"Pikiran mereka (Gerindra) sudah berbeda jauh tentang pembagian kekuasaan dengan Koalisi Merah Putih. Saya ini bisa masuk ke politik karena pilihan rakyat," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Senin (15/9/2014). [Baca: Ahok Diingatkan tentang Jasa Prabowo Saat Dia Diancam Orang-orang Pasar Tanah Abang]

Apabila Pilkada tidak dilakukan secara langsung oleh rakyat, Basuki tidak akan berhasil menjadi Bupati Belitung Timur. Di daerah tersebut, 93 persen warganya adalah Muslim, sementara komposisi kursi di DPRD dikuasai oleh Partai Bulan Bintang (55 persen). [Baca: Bantah Ahok, Hashim Mengaku dari Dulu Gerindra Tolak Pilkada Langsung]

Bahkan, Basuki menyebutkan, hingga mati pun, ia tidak akan menjadi Bupati Belitung Timur jika kepala daerah dipilih oleh DPRD. Selain itu, apabila metode yang sama diterapkan pada Pilkada DKI Jakarta 2012, dia meyakini bahwa pasangan Jokowi-Basuki tidak akan mampu mengalahkan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli. [Baca: Hashim: Kalau Ahok Jantan, Dia Harus Mundur dari Jabatan Wagub DKI]

"Mungkin enggak Pak Jokowi jadi presiden kalau pemilihannya lewat DPR? Enggak bakal mungkin jadi presiden juga," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.

Suami Veronica Tan itu menganalogikan dirinya sebagai seorang penumpang bus. Tiba-tiba, ada seseorang yang menawarkan naik mobil bagus dan gratis. Basuki pun ikut menumpang di dalam mobil itu.

Di tengah jalan, di dalam mobil, ada penumpang yang merokok, sementara penumpang lainnya membuang sampah sembarangan. Akhirnya, Basuki tidak tahan dan minta keluar dari mobil itu.

Partai Gerindra dianalogikan sebagai mobil bagus, tetapi berisikan penumpang dengan berbagai perilaku dan kepentingan tidak baik. "Saya sudah ngomong dari dulu, saya tidak pernah setia sama partai kalau partai itu tidak setia sama konstitusi," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com