Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasib Terminal Manggarai yang Modern Itu...

Kompas.com - 16/09/2014, 10:54 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Modern serta lengkap dengan berbagai kemudahan fasilitas belum menjadikan Terminal Manggarai sebagai pelopor modernisasi sarana umum di Jakarta. Bukan buruknya fasilitas. Kurang berbudayanya masyarakat memicu pengelola Terminal Manggarai mematikan berbagai fasilitas terminal tersebut.

Suasana riuh serta ramah masyarakat maupun penyedia jasa transportasi menjadi pemandangan umum yang tidak pernah surut di terminal yang diresmikan pada 16 April 2014 itu. Sekilas terlihat, suasana tertib dan aman dengan berbagai fasilitas menjadi kepuasan tersendiri bagi masyarakat selaku pengguna jasa transportasi.

Namun jika ditelisik lebih dekat, beberapa keunggulan terminal yang terletak di Jalan Sultan Agung, Jakarta Selatan, itu lebih sempurna dibandingkan dengan terminal lainnya di Jakarta.

Akan tetapi keunggulan itu hanya menjadi hiasan dan pelengkap. Sepasang lift, tiga eskalator maupun ruang tunggu berpendingin udara tidak dapat dimanfaatkan karena tidak dioperasikan pengelola.

Warta Kota yang menginjakan kaki di terminal modern yang dibangun dengan dana sebesar Rp 12,5 miliar itu melihat, kondisi eskalator tidak diaktifkan. Eskalator yang senyatanya berfungsi sebagai jalur perlintasan naik atau turun penumpang serta akses masuk ke malam terminal terlihat tidak digunakan oleh penumpang.

Para penumpang berpendapat lebih efisien menyeberangi jalan dan masuk ke dalam halte transjakarta yang berada persis di sisi terminal, ketimbang harus memutar dan naik ke lantai dua terminal. Menurut penumpang, jarak antar terminal dan Halte Transjakarta lebih dekat apabila menyeberangi jalan langsung.

"Kalau lewat atas (JPO, Red) jauh, ribet. Mending langsung menyeberang saja, langsung sampai," kata Rina (25), karyawati bank swasta di kawasan Sudirman. baru-baru ini.

Kedua akses tersebut terputus. Beberapa ruangan yang difungsikan sebagai ruang tunggu penumpang hanya dimanfaatkan para sopir maupun kernet angkutan umum untuk beristirahat.

Warta Kota yang beberapa kali menyambangi Terminal Manggarai pada malam hari menyaksikan kalau ruang tunggu berlantaikan keramik dan berdinding kaca itu pun kerap dimanfaatkan para awak armada untuk menghabiskan malam dan tidur di dalamnya.

Mohamad Hodir, Kepala Terminal Manggarai, mengatakan, kalau berbagai fasilitas tersebut sengaja dimatikan lantaran tidak dimanfaatkan dengan baik oleh penumpang. Padahal biaya listrik untuk mengoperasikan kedua akses tersebut terbilang besar setiap bulannya.

"Kalau ramai kami nyalakan. Tapi kalau keadaannya tetap sepi, paling kami nyalakan seminggu sekali. Satu jam atau dua jam untuk memanaskan saja," kata Hodir.

Hodir mengatakan, juga mematikan pendingin udara dan menutup beberapa toilet yang terdapat pada lantai tiga dan empat gedung terminal.

"Terus terang sayang juga kalau tidak ada yang manfaatin apalagi biaya operasional dan perawatan besar. Jadi sebenarnya budaya masyarakat dulu diubah. Baru infrastrukturnya," kata Hodir. (dwi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com