Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi "Hot Topic" di Facebook, Klinik Metropole di Glodok Tutup

Kompas.com - 17/09/2014, 10:52 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kabar dugaan malapraktik di Klinik Metropole yang berlokasi di Jalan Pintu Besar Selatan, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Jakarta Barat, beredar di dunia maya. Rabu (17/9/2014) ini, klinik tersebut tutup.

Pantauan Kompas.com, pintu di bagian depan klinik telah dipasang papan gantungan bertuliskan "Closed". Klinik ini terletak tepat di pinggiran jalan yang mengarah ke arah Harmoni dari Kota. Klinik tersebut bermodel ruko dengan cat berwarna oranye.

Di bagian depannya terpasang beberapa keterangan pelayanan medis yang meliputi USG, Lab, Apotik, Bedah, Medical Check Up, Penyakit Wasir, Penyakit Dalam, Penyakit Pria, dan Penyakit Wanita.

Meski tutup, terlihat petugas sekuriti dan seorang pria yang duduk di halaman depan klinik. Petugas sekuriti ini hendak menutup pagar parkir klinik. Ia mengatakan, pelayanan medis di klinik itu sedang tidak beroperasi.

"Hari ini lagi tutup, enggak buka. Saya juga enggak tahu kenapa," kata dia.

Setelah diminta untuk bertemu dengan pihak internal klinik, petugas itu mengarahkan kepada pria yang tengah duduk di dekatnya tersebut. Pria dengan seragam kemeja dan setelan celana panjang ini mengatakan, pemilik klinik sedang tidak berada di tempat.

"Orangnya lagi keluar, ada keluarga yang berduka. Jadi tutup kliniknya," ujar pria yang mengaku bernama Pais tersebut.

Pais mengaku belum mendengar kabar di internet yang menyebut klinik dengan nama lengkap "Metropole Klinik Utama" ini disebut-sebut melakukan dugaan malapraktik. Namun, pria yang mengaku sebagai karyawan di bagian umum ini mengatakan, pemiliknya yang akan memberikan klarifikasi berkenaan dengan hal itu. Ia pun tak memperbolehkan ketika beberapa kali diminta untuk bertemu dengan siapa saja yang ada di dalam klinik.

"Enggak ada siapa-siapa. Besok datang lagi saja. Jam 9 atau sore. Pasti nanti ada klarifikasi. Karena itu kan baru sepihak ya," ujar Pais.

Pais mengaku baru bekerja sebagai karyawan selama 15 hari. Dia tak menyebut jelas siapa pemilik klinik tersebut. "Yang jelas orang Jakarta. Ada yang bilang klinik ini baru dibuka setengah tahun, satu tahun, atau lebih," ujar dia.

Meski tampak tak ada aktivitas, beberapa orang terlihat keluar masuk klinik tersebut. Salah satu yang datang adalah seorang pria dengan seragam TNI menggunakan sepeda motor. Di balik kaca transparan, terlihat beberapa wanita dan seorang pria sedang duduk di kursi dalam klinik.

Merebaknya isu dugaan malapraktik ini muncul dalam forum Kaskus dengan judul "Hati-hati terhadap METROPOLE HOSPITAL/KLINIK JAKARTA". Dugaan malapraktik itu di-posting pemilik akun Singlebreath. Postingan itu bertanggal 20 Juli 2014. Ia menceritakan pengalamannya berobat di klinik tersebut. Ia merasa ganjil dengan biaya dan prosedur pengobatan. Apalagi, ia mengaku, setelah mengecek di rumah sakit lain, penyakit yang didiagnosis Klinik Metropole ternyata tidak benar.

Setelah dicek di internet, Singlebreath mengaku mendapati komentar negatif tentang klinik itu. Dalam tulisannya, ia menyarankan agar tidak ada lagi yang "terjebak" di klinik itu.

Hingga berita ini diberitakan, belum ada konfirmasi dari pemilik klinik tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com