Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengacara: Tak Ada Kata-kata Pencabulan yang Dikatakan Ibu Siswa JIS

Kompas.com - 17/09/2014, 15:12 WIB
Christina Andhika Setyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sidang kasus pelecehan seksual murid Jakarta International School dengan terdakwa Afrischa alias Icha berlangsung pada Rabu (17/9/2014) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Agenda sidang Icha pada Rabu ini adalah mendengarkan keterangan saksi pelapor, TH, ibu korban.

Namun, pengacara Icha, Isdawati, mengatakan bahwa tidak ada kalimat yang menyebut anaknya, MAK, dicabuli oleh Icha.

"Anaknya hanya bilang kalau Icha menelanjangi dan memukul pipinya karena korban buang airnya tercecer, tetapi tidak ada kata-kata kalau Icha mencabulinya," kata Isdawati seusai sidang di PN Jaksel, Rabu.

Menirukan TH, Isdawati mengatakan bahwa korban mengaku membenci Icha karena dugaan perbuatannya itu. Namun, kata dia, Icha membantah hal tersebut. "Icha membantah bahwa dia sudah memukul dan menelanjangi korban. Bahkan, dia juga membantah kalau dia ada di lokasi tersebut," ujarnya.

Isdawati meyakini bahwa keterangan TH tidak memberatkan Icha. Ia yakin, kliennya akan segera bebas. "Keterangan saksi tidak bilang kalau ada pencabulan, sedangkan dia didakwa dengan pasal pencabulan. Maka dari itu, dia pasti bebas. Beda soal kalau dia dikenai pasal penganiayaan karena memukul dan menelanjangi," ujarnya.

Isdawati juga mengatakan, ada banyak pertanyaan yang diajukan kepada TH, antara lain visum dan juga dugaan pencabulan yang dialami korban.

Sidang Icha berlangsung secara tertutup selama satu jam. Dalam sidang ini, ibu korban sekaligus saksi datang bersama suaminya. Isdawati mengatakan, menurut rencana awal, korban MAK juga akan dihadirkan, tetapi batal karena korban merasa belum siap. Sidang ini kembali ditunda sampai Rabu (24/9/2014).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Teralisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com