Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Sekarang Persepsi Orang tentang PNS Seolah-olah Payah, Lamban, Korupsi

Kompas.com - 18/09/2014, 12:59 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meminta seluruh pegawai negeri sipil (PNS) DKI dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) untuk mematuhi penggunaan seragam dinas harian.

Saat ini, ada dua SKPD yang tidak menggunakan pakaian dinas harian (PDH) yakni Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta serta Dinas Pelayanan Pajak DKI Jakarta. Para pegawai di dua SKPD itu sehari-hari menggunakan kemeja putih serta bawahan berwarna hitam.

"Saya tidak mau lagi (ada PNS) yang hanya berapakaian itu, karena nanti masyarakat memandang kita itu seperti bukan PNS. Walaupun (warna) seragam dinas pemda kurang bagus, tunjukkan kalau kita (adalah) PNS yang excellent dan profesional," kata Basuki, di Balaikota Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Pria yang akrab disapa Ahok itu mengaku tidak sepakat atas keputusan dua SKPD yang ingin mengubah image pelayan publik. Mereka berpendapat penggantian seragam dinas dengan kemeja putih itu untuk menghilangkan kesan birokrat dan menjadi lebih ramah melayani.

Sementara Basuki berargumen, tidak ada gunanya berganti baju jika kelakuan dan sifat para pegawai masih sama. Misalnya masih menyalahgunakan anggaran dan "bermain" dengan berbagai proyek.

"Sekarang kan persepsi orang tentang PNS seolah-olah payah, lamban, korupsi. Sekarang PNS dan pegawai PTSP (pelayanan terpadu satu pintu) harus bisa melayani warga dengan baik dan mesti pakai seragam PNS dong. Kemudian, jangan lupa pakai ID (kartu pengenal) yang baik juga," kata Basuki. [Baca: Ahok Kantongi Nama-nama PNS yang Melakukan Pungli Pengurusan Izin]

Seharusnya, lanjut dia, para kepala dinas memberi contoh yang baik kepada anak buahnya untuk rajin mengenakan seragam dinas. Bahkan, Basuki yang bukan seorang PNS, mau mengenakan seragam dinas sesuai jadwal.

Pada hari Senin mengenakan baju dinas linmas berwarna hijau. Kemudian Selasa dan Rabu mengenakan seragam dinas harian berwarna cokelat. Pada hari Kamis mengenakan setelan batik, serta di hari Jumat PNS DKI wajib menggunakan setelan baju khas Betawi, sadariah dan encim.

"Kalau pakai baju yang bukan berciri khas kita, masyarakat justru melihat, 'nanti jangan-jangan DKI memperkerjakan orang dari luar atau swasta, nih'. Padahal Anda kan PNS DKI juga. Jangan lagi berganti pakaian, reformasi birokrasi kita mulai sekarang," ujar Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com