Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sindikat Curanmor di Bekasi Berhasil Diungkap Setelah Dipergoki Warga

Kompas.com - 18/09/2014, 20:15 WIB
Jessi Carina

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com - Sindikat pencurian kendaraan bermotor yang beredar di Bekasi Utara berhasil diungkap oleh Unit Reserse dan Kriminal Polsek Bekasi Utara, Kamis (18/9/2014). Penangkapan mereka berawal dari tertangkapnya satu orang pencuri oleh warga.

"Pelaku atas nama Ahmad Fadholi ditangkap langsung oleh warga Kampung Ceger, Harapan Jaya, Bekasi Utara," ujar Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat Polresta Bekasi Kota AKP Siswo, kepada Kompas.com, Kamis (18/9/2014).

Awalnya, salah seorang warga melihat ada dua orang dengan gerak-gerik yang mencurigakan di depan rumah warga berinisial S. Melihat hal itu, warga tersebut berinisiatif memanggil warga lain untuk menangkap mereka. Sayangnya, ketika hendak ditangkap, kedua orang tersebut kabur. Namun, ternyata ada satu pencuri lagi yang tertinggal di dalam rumah S.

Dia adalah Ahmad Fadholi yang sedang beraksi mencuri motor S dan ditinggal kedua temannya. Ahmad pun dibawa ke polsek setempat. Berdasarkan keterangan Ahmad, polisi berhasil menangkap tiga pelaku lain di tempat yang berbeda-beda. Mereka adalah Tri Prasetyo, Ahmad Enduy, dan Bakti Sulaiman. Mereka semua berperan sebagai penjual dan perantara motor curian.

Dari penangkapan ini, polisi berhasil menyita barang bukti berupa 4 unit sepeda motor jenis Yamaha Mio hitam tanpa nopol, 1 Yamaha Mio Merah nopol B 6023 KNJ, 1 Yamaha Jupiter MX merah tanpa nopol dan 1 Yamaha Force one. Selain itu, polisi juga menyita velg, plat nomor polisi, ponsel, dan juga dompet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com