Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Adukan Penyelewengan Lurah Tugu Utara kepada Ahok

Kompas.com - 19/09/2014, 14:33 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Tugu Utara, Jakarta Utara, mengadukan dugaan penyelewengan anggaran yang dilakukan oleh Lurah Tugu Utara Mulyadi kepada Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Koordinator Sekretariat Pengaduan Wagub, Kamilus mengatakan, pengaduan itu telah diterima sejak sekitar dua pekan lalu.

"Jadi warga 19 RW di Tugu Utara, yang dikomandoi Ricardo, mengadu kepada kami permasalahan dugaan penyelewengan anggaran saluran air dan fogging nyamuk oleh Lurah Mulyadi," kata Kamilus, saat berbincang dengan wartawan, di Balaikota, Jumat (19/9/2014).

Selain mengadukan permasalahan sang Lurah, warga juga meminta agar Mulyadi yang dulu menjadi lurah Warakas yang menolak lelang jabatan itu, dimutasi. Setelah mendengar keluhan masyarakat Tugu Utara, Kamilus langsung mem-follow up aduan tersebut kepada Basuki. Ia mengatakan, sudah tidak ada lagi keharmonisan antara warga, RT/RW, serta sang Lurah. Hal ini mengakibatkan pelayanan publik di sana terganggu.

Oleh karena itu, lanjut dia, pihaknya telah menghubungi Camat Koja Rahmat Efendi untuk memfasilitasi pertemuan antara Mulyadi dengan RT/RW dan warga Tugu Utara. Ternyata, tetap tidak berhasil menemukan kesepakatan.

"Kalau mutasi itu kan kewenangan gubernur. Kemarin perwakilan warga itu meminta audiensi dengan wagub, tapi belum tahu didisposisi ke mana suratnya oleh wagub. Kalau mau objektif, seharusnya warga menyampaikan saja apa yang menjadi tuntutan mereka kepada lurah," kata Kamilus.

Wali Kota Jakarta Utara Heru Budi Hartono juga telah meminta Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta segera memindahkan Mulyadi ke posisi lain. Permohonan ini terkait buruknya kinerja Mulyadi selama memimpin Tugu Utara. Heru pun telah meminta Mulyadi untuk cuti selama satu bulan. Wakil Lurah Tugu Utara Abdul Malik telah ditunjuk menjadi Pelaksana Harian (Plh) Lurah Tugu Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftaran PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com